Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat bahwa sekitar 40 perusahaan, termasuk koperasi dan entitas perorangan, telah menyatakan komitmen untuk mengimpor sapi hidup ke Indonesia.
Impor ini dianggap krusial untuk memastikan keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis, yang akan diluncurkan Prabowo.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menjelaskan bahwa impor sapi diperlukan karena produksi susu dari sapi dalam negeri masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan program tersebut.
Baca juga: Wamentan Buka Suara soal Polemik Susu Ikan di Makan Bergizi Gratis |
"Kita membuka ruang yang lebar kepada pihak swasta atau siapapun itu, kita buka ruang untuk mendatangkan sapi hidup di Indonesia. Kenapa kita kurang susu, kurang daging? Karena sapi indukannya kurang," kata Sudaryono di Istana Negara, Jakarta, Rabu 11 September 2024.
Sudaryono juga menyebutkan bahwa sebanyak 1,3 juta ekor sapi hidup diperlukan untuk memastikan kecukupan susu dan daging dalam negeri.
"Ada sekitar 36-40 badan hukum, baik koperasi maupun perusahaan, yang sudah komitmen untuk mendatangkan total 1,3 juta ekor sapi hidup," ujar Sudaryono.
Dalam program ini, sumber protein yang diberikan kepada masyarakat tidak hanya akan bergantung pada susu sapi. Sudaryono menambahkan bahwa pemerintah akan mencari sumber protein tambahan dari berbagai hasil pangan dan perikanan dalam negeri yang sudah mencukupi.
"Kita akan substitusi kandungan protein itu dengan sumber protein lain, baik nabati maupun hewani. Kan kita sudah surplus, sudah swasembada di telur dan ikan, ayam, ya kan terus barangkali itu menjadi sumber," tegas Sudaryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News