Dalam konferensi pers yang digelar di The Acre, Menteng, Jakarta, Edena menyatakan komitmennya untuk menarik investasi asing langsung (FDI) signifikan, dengan target mencapai USD10 miliar pada tahun 2026 dan meningkat hingga USD50 miliar pada tahun 2027.
Acara penting ini dihadiri oleh jajaran direksi lengkap PT Edena Capital Nusantara, termasuk Presiden Direktur Wook Lee, Direktur Chase S. Cho dan Yayang Ruzaldy, serta Komisaris Rendy Ronaldy Bimantara dan Rob Clinton Kardinal. Perwakilan dari Indodax juga turut hadir, menegaskan rencana pencatatan Token EDENA di bursa kripto terkemuka tersebut.
Visi Indonesia Emas 2045 menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan ekonomi senilai USD7 triliun. Untuk mencapai tujuan ini, dibutuhkan sekitar USD150 miliar investasi asing langsung setiap tahun. EDENA berambisi untuk menyalurkan 30% dari kebutuhan FDI tahunan ini melalui platformnya.
"Transformasi keuangan global sedang terjadi sekarang, dengan BlackRock memindahkan USD10 triliun ke aset tokenisasi," ujar Wook Lee. "EDENA akan menjembatani modal global ke Indonesia melalui platform EDEX kami, memanfaatkan blockchain konsorsium Auronis untuk keamanan dan transparansi."
Platform Aset Keuangan Digital EDENA dirancang untuk mendemokratisasi akses investasi bagi 270 juta penduduk Indonesia, dengan investasi minimum mulai dari Rp100.000. Dampak ekonomi yang diharapkan sangat besar, termasuk penciptaan lebih dari 100.000 lapangan kerja baru di sektor teknologi dan keuangan, pengurangan biaya pendanaan UKM hingga 50%, serta peningkatan likuiditas pasar hingga lima kali lipat melalui perdagangan 24/7.
Beroperasi di Singapura, Korea Selatan, Kamboja, Indonesia, dan Mesir, EDENA memiliki sertifikasi ISO 27001 dan ISO 9001, menjamin kepatuhan regulasi penuh. Perusahaan ini juga baru saja menjalin usaha patungan dengan BEK Group yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Mesir, Ibrahim Mahlab.
Token EDENA, yang segera dicatatkan di Indodax, akan menjadi instrumen investasi utama untuk aset tokenisasi dan memfasilitasi transaksi lintas batas. Pemegang token akan mendapatkan diskon biaya perdagangan, hak tata kelola, serta akses ke kredit karbon tokenisasi dan aset lingkungan.
Fokus pengembangan platform termasuk perdagangan kredit karbon, dengan potensi karbon Indonesia senilai lebih dari USD100 miliar yang dapat diperdagangkan secara global. Selain itu, ada diskusi untuk pembungkusan asuransi institusional guna memungkinkan partisipasi dana pensiun, edukasi komunitas, dan integrasi lintas batas dengan pasar Asia Tenggara.
"Hari ini menandai perjalanan Indonesia menuju kepemimpinan dalam revolusi aset tokenisasi global," kata Yayang Ruzaldy. "Dengan keterlibatan pemangku kepentingan yang kuat dan teknologi kelas dunia, kami mengarahkan gelombang tokenisasi USD16 triliun ke Indonesia."
Melalui visi strategis hingga 2027, EDENA menargetkan USD25 miliar aset ditokenisasi di seluruh pasar pada 2026 dan pengelolaan USD100 miliar aset serta operasional hub ASEAN-MENA secara penuh pada 2027.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News