Proyek LRT Jakarta Fase 1B memakan anggaran senilai Rp4,55 triliun pada Oktober 2023. Adapun anggaran proyek tersebut menggunakan dana APBD DKI Jakarta dengan pelaksana proyek PT Waskita Karya (Persero) yang ditunjuk oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda).
Pada tahap ini, dibangun sepanjang 6,4 kilometer (km) dengan lima stasiun. Jumlah tersebut terdiri dari Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan berakhir di Stasiun Manggarai.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal menyatakan, kehadiran LRT Jakarta Fase 1B ini akan menyempurnakan integrasi transportasi di Stasiun Manggarai. Nantinya para penumpang dapat memanfaatkan walkaway dari stasiun Manggarai menuju stasiun LRT.
"Nantinya, ketika kereta jarak jauh tiba di stasiun ini, penumpang dapat langsung melanjutkan perjalanan ke Kelapa Gading menggunakan LRT Jakarta," ungkap Risal Wasal, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 2 Agustus 2024.
Risal juga optimistis pekerjaan proyek dapat berjalan lancar. Ia juga optimis proyek tersebut dapat selesai dan dioperasikan pada awal 2027, sehingga pada kuartal ketiga 2026 sudah dapat dinikmati oleh publik.
Baca juga: Progres Pembangunan LRT Jakarta Capai 22,4 Persen |
LRT Jakarta Fase 1B dipastikan selesai tepat waktu
Sementara itu, Corporate Secretary Perseroan Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan proyek LRT Jakarta Fase 1B ini dengan tepat waktu. Hal ini untuk mendukung layanan transportasi publik yang masif.
"Pembangunan LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai ini sebagai wujud Perseroan dalam mendukung kegiatan sosial dan perekonomian masyarakat Jakarta. Selain itu, diharapkan dapat memudahkan mobilitas masyarakat dan mendorong integrasi moda angkutan umum di Jakarta seperti Commuter Line, MRT Jakarta dan Trans Jakarta," kata Ermy.
Nantinya LRT Jakarta akan dioperasikan dengan waktu jeda atau headway selama 10 menit. Melalui perpanjangan rute ini, diperkirakan ada peningkatan potensi penumpang secara bertahap menjadi 80 ribu per hari.
Tak hanya itu, guna memaksimalkan okupansi LRT Jakarta, ke depan juga akan dikembangkan Fase 2A dengan lintas Kelapa Gading-JIS, 1C Manggarai-Dukuh Atas, 1D Dukuh Atas-Pesing. Ada pula rute 3A dan 3B yang masing-masing akan melengkapi rute Kemayoran-JIS-Kelapa Gading-Velodrome-Klender-Halim.
Dalam pembangunan LRT Jakarta Fase 1B tim proyek melakukan beberapa inovasi antara lain, design long span (bentang panjang) termasuk metode pelaksanaannya, AFC (Automatic Fare Collection) sebagai payment gateway dan implementasi Building Information Modeling (BIM) sampai level 7D.
Proses koordinasi dengan stakeholder proyek juga menggunakan Electronic Document Management System (EDMS) dan Common Data Environment (CDE) dalam satu platform yaitu Autodesk Construction Cloud (ACC).
"Lewat sistem data berbasis cloud, seluruh proses kegiatan proyek dapat terekam dan tersimpan secara baik dapat diakses secara realtime kapan pun dan di mana pun," tutup Ermy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id