Ilustrasi - - Foto: Antara/ Agus Sudarmojo
Ilustrasi - - Foto: Antara/ Agus Sudarmojo

Revisi Amdal, Produksi Blok Cepu Meningkat

Suci Sedya Utami • 28 April 2020 18:05
Jakarta: Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan produksi minyak di Blok Cepu akan mengalami penambahan menjadi 230 ribu barel per hari (bph).
 
Peningkatan produksi terjadi setelah disetujuinya revisi analisis dampak lingkungan (amdal) wilayah kerja tersebut oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK).

 
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan dalam amdal awal, produksi Blok Cepu dibatasi maksimum sebesar 220 ribu bph. Namun dalam perjalanannya, blok tersebut mampu memproduksi minyak lebih tinggi dari 220 ribu bph terutama produksi di Lapangan Banyu Urip.

"Kami sudah urus perizinan amdal untuk diizinkan naik ke 230 ribu bph telah disetujui KLHK sehingga dengan demikian kita bisa optimalkan Lapangan Banyu Urip," kata Dwi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa, 28 April 2020.
 
Dengan disetujuinya revisi amdal tersebut, ExxonMobil sebagai operator akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengimplementasikan sesuai amdal teranyar.
 
"Dengan persetujuan ini, kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan SKK Migas serta instansi terkait di daerah,” kata Vice President Public and Government Affairs Exxon Mobil Cepu Limited Azi N Alam.
 
Exxon Mobil telah melakukan uji coba dan hasilnya fasilitas produksi Blok Cepu dinyatakan bisa menghasilkan minyak hingga 235 ribu bph dalam kondisi aman. Namun, peningkatan produksi Blok Cepu baru dapat dilakukan setelah ada persetujuan revisi Amdal.
 
Adapun permasalahan revisi Amdal Blok Cepu ini memakan waktu lama sejak akhir tahun lalu. Amdal tak kunjung disetujui Pemerintah Kabupaten Bojonegoro padahal Blok Cepu menjadi andalan produksi minyak nasional.
 
Hingga saat ini, berbagai optimalisasi di Proyek Banyu Urip terbukti memberikan kontribusi lebih bagi Indonesia. Salah satunya terjadinya peningkatan cadangan Lapangan Banyu Urip hingga dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan rencana pengembangan lapangan (plan of development/POD) pertama, yakni dari 375 juta barel menjadi 940 juta barel.
 
Selain itu, produksi minyak Blok Cepu juga berhasil ditingkatkan 33 persen dari sebelumnya 165 ribu bph menjadi 220 ribu bph. Bahkan, hingga akhir Maret lalu, produksi minyak dari Blok Cepu mencapai 220.118 bph dari target 220 ribu bph.
 
Pada 2020, lifting migas nasional justru dipatok 1,95 juta barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/boepd), naik tipis dari realisasi tahun lalu 1,8 juta boepd. Rinciannya, produksi minyak naik menjadi 755 ribu bph dari realisasi 746 ribu bph, serta gas menjadi 1,19 juta boepd dari realisasi 1,06 juta boepd.

 
Cost produksi Banyu Urip paling murah,” tutup Dwi.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan