"Deflasi di Kepri pada September 2020 bersumber dari penurunan harga pada kelompok transportasi dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau," kata Wakil Ketua TPID Kepri Musni Hardi K Atmaja, dikutip dari Antara, Selasa, 6 Oktober 2020.
Ia menyatakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepri secara bulanan mengalami deflasi sebesar 0,15 persen (mtm), menurun dibandingkan Agustus 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,04 persen (mtm).
Komoditas utama penyumbang deflasi pada September 2020 adalah angkutan udara, beras, dan telur ayam ras. Kelompok transportasi pada September deflasi 1,82 persen (mtm) dengan komoditas utama penyumbang deflasi adalah angkutan udara yang mengalami deflasi sebesar 17,53 persen (mtm).
"Deflasi pada angkutan udara bersumber dari penurunan harga oleh maskapai penerbangan untuk menarik jumlah penumpang," kata dia.
Selain itu, kelompok makanan, minuman dan tembakau juga mengalami deflasi 0,11 persen (mtm), yang didorong penurunan harga beras dan telur ayam ras masing-masing sebesar 3,54 persen (mtm) dan 7,15 persen (mtm).
"Penurunan harga beras dan telur ayam ras terjadi seiring dengan tercukupinya pasokan dari sentra penghasil," kata dia.
Sementara itu, secara tahunan, Kepri mengalami Inflasi sebesar 0,10 persen (yoy), meningkat dibandingkan Agustus 2020 yang deflasi 0,30 persen (yoy).
Dengan demikian, inflasi Kepri pada September 2020 masih berada di bawah kisaran sasaran inflasi 2020 sebesar 3 plus minus 1 persen (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News