Umi mengatakan sekitar 1.800 warga Tegal bekerja di segmen padat karya ini. Ia khawatir, kenaikan tarif CHT segmen SKT akan berimbas pada kinerja rokok linting sehingga memengaruhi serapan tenaga kerja.
"Saya berharap pemerintah bijaksana dalam mengambil keputusan di sektor industri hasil tembakau, khususnya segmen SKT, termasuk dengan tidak menaikkan tarif cukai SKT pada 2021," ujar Umi kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 6 November 2020.
Menurut Umi tingkat pengangguran terbuka di wilayahnya sebelum terjadi pandemi sudah 8,21 persen atau tertinggi di Jawa Tengah. Upayanya menekan angka pengangguran adalah meningkatkan serapan tenaga kerja dengan membuka investasi industri padat karya dan menjaga kelangsungan kerja penduduknya.
Ia pun mengkhawatirkan kenaikan tarif cukai rokok yang terlalu tinggi justru akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja yang itu berarti kontribusi bagi peningkatan jumlah pengangguran di wilayahnya.
Sementara itu, ketika ditanya soal besaran kenaikan tarif CHT rokok mesin, Umi mengatakan sebaiknya moderat atau sesuai dengan laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Kenaikan yang terlampau tinggi akan mempengaruhi kinerja IHT.
Umi menambahkan faktor keluarga dan lingkungan juga turut berperan penting dalam menekan perokok usia dini. Selain itu, kampanye bahaya rokok lewat jalur pendidikan formal dan informal diharapkan mampu mengurangi prevalensi merokok anak.
"Setidaknya, dalam situasi krisis ini yang kita perhatikan adalah keberlangsungan tenaga kerjanya dulu. Saya rasa cara itu penting untuk menekan konsumsi rokok di kalangan remaja," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News