Dirut PT Pertamina Patra Niaga, Commercial & Trading Business Group of Pertamina Mas'ud Khamid menyampaikan Pertamina tetap agresif melakukan berbagai kegiatan di sektor energi seperti terus melakukan eksplorasi di sektor hulu hingga melanjutkan progress proyek pembangunan Kilang, yaitu RDMP Balikpapan dan NGRR Tuban.
"Pengoptimalan fasilitas eksisting seperti enam kilang pengolahan minyak dan gas serta fasilitas pengelolaan minyak bumi kami optimalkan agar suplai BBM dan LPG terjamin," ucap Mas'ud dalam acara Prime Talk di Metro TV pada Senin, 28 September 2020.
Ia mengatakan, untuk di sektor hilir sebanyak kurang lebih 7.000 SPBU dan 168 LPG tetap beroperasional. "Meski dalam masa pandemi, kami tidak menurunkan kualitas pelayanan namun tetap mendorong agar lebih baik."
Menurut dia, Pertamina punya beberapa strategi untuk menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat. Pertama, memastikan seluruh petugas di lapangan dalam kondisi terproteksi dan disiplin menjalankan protokol covid-19.
Kedua, menjaga keberlangsungan operasional mitra kerja dalam kondisi demand yang sedang turun. Untuk hal ini Pertamina memberikan kredit agar para mitra tetap bisa menjalankan usahanya.
Ketiga, memaksimalkan layanan Call Center 135 dan MyPertamina untuk pembelian BBM dan LPG selama masa pandemi saat PSBB.
Dalam upaya mewujudkan BBM satu harga hingga ke seluruh negeri, Pertamina berpijak pada UU BUMN dan Energi. Ada dua program besar yang tetap dijalankan demi mempercepat pencapaian target BBM satu harga bahkan hingga ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia.
Pertama, program penugasan melalui BBM 1 Harga. Hingga saat ini sudah ada 169 lokasi wilayah 3T yang menikmati BBM satu harga. Tahun ini rencananya 100 titik selesai dibangun hingga akhir November 2020.
Kedua, menjaga sustainability ketersediaan energi bagi kebutuhan dasar. Dengan adanya hal ini, Pertamina pun ikut berperan dalam mendorong program pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Salah satu caranya adalah dengan perluasan jangkauan 1 desa 1 outlet dengan membangun One Village One Outlet (Pertashop & Pangkalan LPG). Saat ini cakupannya sudah 100 persen kecamatan untuk LPG dan 83 persen di kelurahan.
"Pertashop ini bagian dari 1 desa 1 outlet. Saat ini 7 ribu SPBU melayani 7.700 kecamatan dan ini kami anggap masih kurang. Desa kita ada sekitar 80 ribu lebih. Saat ini sedang dibangun 4.558 PertaShop. Tiap tahun proyeksinya tambah 10 ribu. Pada akhir 2024, angkanya sudah 50-an ribu," ucapnya.
Sekjen Kementerian ESDM Ego Syahrial menyampaikan, meski dalam kondisi apapun, pemerintah tetap memastikan penyediaan energi dengan optimal. Bahkan, Pertamina tetap melakukan optimalisasi kinerja dari hulu ke hilir.
"Beberapa stasiun SPBU kita minta operasi 24 jam. Demikian kami jaga kepastian agar pasokan LPG bagi rumah tangga tetap berjalan," kata Ego.
Selain itu, pemerintah pun meminta Pertamina dan BUMN serta pihak swasta lainnya agar tetap menjalankan protokoler covid-19 dengan tepat.
"Dalam rangka penyediaan BBM dan LPG, pemerintah mendorong agar pengoperasian kilang berjalan, meskipun terdapat beberapa penyesuaian," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id