"Pada Maret ini kita surplus dengan Amerika Serikat, dengan Filipina surplus, dan juga India," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference di Jakarta, Kamis, 15 April 2021.
Surplus dengan AS disebabkan ekspor USD2,06 miliar sedangkan impor USD729,9 juta. Sementara FIlipina surplus USD592,1 juta dari ekspor USD699,9 juta dan impor USD107,8 juta, dan India surplus USD502,4 juta dari ekspor USD1,24 miliar dan impor USD740,8 juta.
Tak hanya surplus dengan tiga negara tadi, Indonesia juga mencatat defisit dengan sejumlah negara. Defisit terbesar terjadi dengan Australia sebesar USD529,3 juta karena impor yang mencapai USD745,1 juta sedangkan ekspor ke Negeri Kangguru hanya USD215,8 juta.
Selain itu, Indonesia juga mengalami defisit USD503,5 juta dengan Korea Selatan setelah impor USD1,05 miliar dan ekspor USD546,8 juta. Sedangkan dengan Thailand juga defisit USD281,1 juta setelah impor sebesar USD791,9 juta dan ekspor USD510,8 juta.
Pada Maret 2021, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD1,57 miliar. Surplus terjadi karena ekspor pada bulan lalu tercatat USD18,35 miliar sedangkan impor sebesar USD16,79 miliar, meskipun keduanya sama-sama tumbuh.
Secara kumulatif sejak Januari hingga Maret 2021, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD5,52 miliar. Surplus kuartal I-2021 ini lebih baik dibandingkan tahun lalu, bahkan dibandingkan 2019 saat belum terjadi pandemi covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id