"Permintaan yang cukup tinggi akan komoditas biji pala dari Vietnam, masih dapat dipenuhi oleh pengekspor asal Sulut," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin, dikutip dari Antara, Kamis, 8 Oktober 2020.
Darwin mengatakan pada akhir September telah diekspor biji pala ke Vietnam sebanyak 43,5 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar USD 149.000.
Pasar Vietnam masih sangat terbuka untuk pengiriman biji pala asal Sulut, katanya, karena masyarakat di sana sangat meminati pala asal Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang dan Biaro (Sitaro) ini.
"Kualitas biji pala Sitaro memiliki ciri khas tertentu yang membedakan dari pala daerah lain," kata Darwin.
Dia mengatakan pala asal Sulut dinyatakan salah satu yang terbaik di dunia, sehingga pasar Asia dan Eropa sangat meminatinya. Selain Italia yang menjadi tujuan ekspor pala, negara Eropa lainnya adalah Belanda, Jerman, dan Inggris.
"Kami harap petani dan pengekspor dapat memanfaatkan peluang ini, dengan meningkatkan produksi dan kualitas produk," jelasnya.
Untuk masuk pasar internasional, lanjut dia, ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dan selama ini produk pala Sulut sudah mampu memenuhinya persyaratan itu sehingga kegiatan ekspor berjalan dengan baik.
Pemerintah, katanya, akan terus memfasilitasi para pengekspor Sulut dalam pengurusan Surat Keterangan Asal (SKA) dan dokumen lainnya guna kelancaran ekspor.
Dia juga menegaskan bahwa fasilitasi pelatihan dan pembinaan akan selalu dilakukan pemerintah agar para pengekspor Sulut semakin berkualitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id