Perusahaan dari negara bunga tulip ini akan memperluas investasi senilai USD50 juta untuk pakan ternak serta pembangunan rumah potong hewan berteknologi tinggi.
"Kami juga ingatkan agar nantinya De Heus bekerja sama dengan UMKM dan pengusaha lokal di daerah dalam merealisasikan rencana investasinya. Untuk pengurusan perizinan dan insentif, kita akan bantu," kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 12 Oktober 2021.
Bahlil menjelaskan saat ini Indonesia sedang membangun sekitar 30 ribu hektare (ha) lahan baru jagung di Papua dengan kapasitas produksi hingga 900 ribu ton per tahun. Ini menjadi peluang bagi De Heus yang sudah berinvestasi di Indonesia sejak 2015, bergerak di bidang industri produk farmasi hewan, industri konsentrat makanan hewan, dan industri makanan ransum hewan.
Sementara itu, CEO De Heus Animal Nutrition Koen de Heus menjelaskan investasinya di Jawa Timur itu akan memanfaatkan petani lokal.
"Dengan kebutuhan bahan baku sebesar 500 ribu sampai 600 ribu ton per tahun, kami harap pemerintah Indonesia dapat menjaga keseimbangan harga jagung dan kesejahteraan petani jagung dengan adanya harga yang sesuai," ungkapnya.
Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, Penanaman Modal Asing (PMA) asal negara Belanda selama periode 2016 sampai kuartal II-2021 menempati posisi kelima dengan realisasi investasi mencapai USD9,21 miliar. Capaian tersebut mencakup total proyek sebanyak 7.608 dan menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 108.082 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News