Blok Rokan resmi dikelola Pertamina. Foto: dok Pertamina.
Blok Rokan resmi dikelola Pertamina. Foto: dok Pertamina.

Sah, Pertamina Resmi Kelola Blok Rokan

Suci Sedya Utami • 09 Agustus 2021 06:58
Jakarta: PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mulai hari ini Senin, 9 Agustus resmi menjadi operator yang mengelola Wilayah Kerja (WK) atau Blok Rokan.
 
Seremonial serah terima alih kelola pun telah dilakukan dini hari tadi pukul 00.01 WIB antara PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) yang merupakan operator lama pada PHR. Kontrak CPI di blok tersebut berakhir pada 8 Agustus kemarin.
 
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam arahannya mengatakan, alih kelola ini merupakan salah satu tonggak sejarah industri hulu migas di Indonesia. Setelah  CPI berhasil mengelola wilayah kerja tersebut dengan baik, maka diharapkan PHR dapat meneruskan dan mengembangkan keberhasilan yang telah dicapai. Arifin pun mengapresiasi kinerja CPI selama ini.

"
Sejak pertama kali diproduksikan pada 1951 hingga 2021, WK Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak. Terima kasih atas usaha-usaha yang telah dilakukan," kata Arifin, Senin dini hari, 9 Agustus 2021.
 
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan selain karena telah menghasilkan kinerja yang baik, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada CPI yang telah mendukung pengembangan sumber daya manusia Indonesia, serta pelaksanaan kegiatan CSR di Riau dan wilayah Indonesia lainnya.

Alih kelola berjalan mulus

Dwi pun bersyukur proses alih kelola dapat berjalan dengan baik dan lancar. Salah satu usaha SKK Migas untuk mengawal alih kelola WK Rokan adalah menginisiasi Head of Agreement (HoA) yang menjamin investasi PT CPI pada akhir masa kontrak. Hasilnya, sejak HoA ditandatangani pada 29 September 2020 hingga 8 Agustus 2021, telah dilakukan pemboran 103 sumur pengembangan.
 
Selain pemboran, SKK Migas juga mengawal delapan isu lain yang menjadi kunci sukses alih kelola, yaitu migrasi data dan operasional, pengadaan chemical EOR, manajemen kontrak-kontrak pendukung kegiatan operasi, pengadaan listrik, tenaga kerja, pengalihan teknologi informasi, perizinan dan prosedur operasi serta pengelolaan lingkungan.
 
"
Dalam rangka mendukung capaian satu juta barel minyak per hari (bph) pada 2030, maka sejak dua tahun lalu kami bekerja keras mengusahakan agar alih kelola berjalan lancar dan tingkat produksi minyak pada akhir masa kontrak PT CPI dapat dipertahankan. Ini merupakan hal penting bagi bangsa dan negara mengingat WK Rokan saat ini masih mendukung 24 persen produksi nasional dan diharapkan tetap menjadi wilayah kerja andalan Indonesia," lanjut Dwi.
 
Sementara itu, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & Presiden Direktur CPI Albert Simanjuntak mengatakan transisi alih kelola dapat terwujud dengan baik berkat adanya kerja sama dari berbagai pihak. Salah satu isu yang telah terselesaikan yakni perubahan status karyawan CPI menjadi karyawan Pertamina.
 
"
Kami mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang telah terjalin selama masa transisi bersama SKK Migas dan Pertamina, sehingga alih kelola berjalan dengan selamat, andal dan lancar. Semoga WK Rokan dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya kepada bangsa dan negara," kata Albert.
 
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan tanpa dukungan semua pihak maka proses alik kelola tidak akan berjalan lancar.
 
"Malam ini tepat di bulan kemerdakaan RI 9 Agustus 2021 bersama-sama kita menjadi saksi atas momen bersejarah ini, Blok Rokan resmi akan dikelola Pertamina. Ini merupakan hadiah terindah untuk kami dan kita semua dalam menyambut HUT RI," jelas Nicke.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan