Seperti halnya vaksinasi gotong royong perusahaan, pelaksanaan vaksinasi individu ini dilakukan oleh cucu usaha PT Kimia Farma Tbk (Persero), yaitu PT Kimia Farma Diagnostika (KFD). Adapun KFD saat ini mengelola 422 klinik dan 73 laboratorium di seluruh wilayah Indonesia serta memiliki tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat.
Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menjelaskan tahap awal program ini baru menyentuh enam kota dengan delapan klinik. Namun secara perlahan Kimia Farma akan memperluas jangkauan itu, termasuk ke pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar.
Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra menambahkan, pihaknya membuka delapan titik penjualan vaksin covid-19 melalui jaringan klinik perusahaan, yakni tiga di Jakarta, lalu Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, dan Bali.
"Masing-masing titik kami siapkan 5.000 dosis sambil melihat kesiapan animo maupun demand masyarakat," kata Agus Chandra dalam konferensi pers virtual, dilansir Antara, Senin, 12 Juli 2021.
Berdasarkan aturan pemerintah, harga vaksin berbayar per dosis Rp321.660 ditambah dengan harga layanan Rp117.910 sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp439.570 per dosis.
Setiap orang mendapatkan injeksi sebanyak dua kali, sehingga harga paket lengkap vaksin berbayar itu mencapai Rp879.140 per individu.
Sebanyak delapan klinik vaksinasi gotong royong individu tahap perdana yang akan memberi pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Jakarta Kimia Farma Senen, kapasitas 200 orang per hari.
2. Jakarta Kimia Farma Pulogadung, kapasitas 200 orang per hari.
3. Jakarta Kimia Farma Blok M, kapasitas 100-200 orang per hari.
4. Bandung Kimia Farma Supratman (drive thru), kapasitas 200 orang per hari.
5. Semarang Kimia Farma Citarum, kapasitas 100 orang per hari.
6. Solo Kimia Farma Sukoharjo, kapasitas 500 orang per hari.
7. Surabaya Kinia Farma Sedati, kapasitas 200 orang per hari.
8. Bali Kimia Farma Batubulan, kapasitas 100 orang per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News