Terkait hal tersebut, Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Padang Mengatas, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat dinilai bisa mengatasi persoalan kebutuhan daging sapi nasional.
"Melihat potensi yang ada, soal defisit sapi potong dan perah di Indonesia kemungkinan bisa diatasi. Saya melihat sapi-sapi di Padang Mengatas ini berkualitas bagus," ujar Harvick dalam siaran persnya, Kamis, 2 Desember 2021.
Harvick mengungkapkan, pembibitan dan pengelolaan sapi di Padang Mengatas terbilang bagus karena memiliki padang rumput yang hijau dan subur. Dengan demikian, kualitas sapi yang ada di Padang Mengatas akan mendapatkan hasil yang terjamin.
Selain itu, BPTU Padang Mengatas juga memiliki hamparan padang rumput yang luas, serta mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata. Pengunjung bisa melihat sapi yang dilepas di padang rumput hijau dengan latar belakang langit yang biru cerah.
Ia melihat potensi yang ada di BPTU Padang Mengatas dapat menjadi jawaban pemerintah yang selama ini dihadapkan dengan defisit daging sapi potong dan perah.
"Defisit ternak sapi potong dan perah bisa terjawab karena BPTU Padang Mengatas ini. Sehingga nantinya sapi-sapi yang ada di Padang Mengatas bisa dikirimkan ke seluruh daerah di Indonesia," harap dia.
Meskipun begitu, BPTU Padang Mengatas perlu pengembangan teknologi kedepannya. Hal ini karena dukungan teknologi di era saat ini akan dapat memberikan dampak yang lebih baik kepada BPTU Padang Mangatas.
"Di Padang Mangatas ini bisa dikembangkan sesuai kemajuan teknologi di bidang peternakan. Tentunya Kementerian Pertanian akan memberikan dukungan penuh untuk itu," pungkas Harvick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News