Satelit Satria 1 diperkirakan siap mengorbit pada 2023.
Satelit Satria 1 diperkirakan siap mengorbit pada 2023.

Satelit Satria Ditargetkan Beroperasi 2023

Medcom • 25 Agustus 2021 09:00
Jakarta: Satelit multifungsi Satria ditargetkan bakal beroperasi pada tahun 2023. Peletakan batu pertama (ground breaking) telah dilakukan dan pembangunan segera dimulai.
 
Satelit Satria merupakan salah satu upaya Kemenkominfo menuntaskan konektivitas pada layanan publik pemerintahan, khususnya di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) serta perbatasan.
 
Satelit yang pendanaanya menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) ini akan menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan kapasitas 150 Gbps. Proyek itu untuk melayani lebih dari 150 ribu lokasi layanan publik, di antaranya sarana pendidikan, fasilitas kesehatan, pemerintah daerah, serta administrasi pertahanan dan keamanan.

“Langkah ini menunjukkan upaya-upaya percepatan transformasi digital terus diwujudkan demi menghadirkan konektivitas digital di seluruh pelosok Nusantara,” kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate.
 
Dia menyebut Pemerintah juga melakukan manajemen jaringan agar sesuai dengan standar kestabilan layanan serta menjadi sarana komunikasi data antara Satelit satri dengan bumi.
 
“Teknologi satelit ini adalah solusi telekomunikasi dalam usaha bersama untuk memperkecil kesenjangan akses broadband internet untuk menjembatani digital divide,” ujar Johnny.
 
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mentakan, Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur digital yang menjadi fondasi kuat untuk kehidupan masyarakat.
 
“Ini bentuk komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan pembangunan percepatan infrastruktur pada proyek PSN. Proyek Satria yang mendapat dukungan penuh dari PT PII diharapkan dapat selesai tepat waktu,” kata Susiwijono.
 
Direktur Utama PT PII M Wahid Sutopo mengatakan satelit Satria merupakan proyek KPBU sektor telekomunikasi yang keempat setelah Palapa Ring (Barat, Tengah dan Timur). Dengan adanya dukungan penjaminan Pemerintah dari PT PII, proyek memperoleh kepercayaan investor swasta dan pembiayaan dari berbagai lembaga pembiayaan internasional yaitu HSBC, Santander, BPI France, Korean Development Bank (KDB), dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
 
“Ini wujud komitmen dan dukungan PT PII melalui penjaminan. Tidak hanya meningkatkan minat dan keamanan investor serta pembiayaan swasta, namun melalui pemantauan aktif PT PII dan koordinasi berbagai stakeholder, proyek dapat selesai tepat waktu,” kata Sutopo.
 
Satelit Satria rencananya memiliki 11 stasiun bumi/gateway di beberapa lokasi yang tersebar di Indonesia. Batam, Cikarang, Banjarmasin,Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura.
 
Cikarang menjadi lokasi Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer, Network Operation Control & Gateway Proyek  KPBU satria.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan