Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto - - Foto: dok MI
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto - - Foto: dok MI

Pengamat: Penurunan Kasus Covid-19 Dinilai sebagai Keberhasilan KPC-PEN

Al Abrar • 16 September 2021 11:48
Jakarta: Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) telah berhasil mengendalikan covid-19. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah membuat landai angka covid-19.
 
Komite yang dipimpin Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tersebut, dinilai berhasil dalam mengendalikan covid-19. "Kalau saya melihat apa yang dilakukan pemerintah sudah cukup baik. Artinya angka covid-19 sudah menurun. Yang penting kan pengendalian covid-19. Semua kebijakan PPKM, PSBB, sudah berhasil," kata Trubus, Kamis, 16 September 2021.
 
Selain mengendalikan covid-19, ucap Trubus, pemerintah juga mulai cepat memberikan vaksinasi kepada masyarakat Indonesia. Trubus pun menyinggung riset yang menyebutkan vaksinasi yang dilakukan di Indonesia untuk mencapai herd immunity baru rampung 10 tahun yang akan datang.
 
Baca: Tebar Insentif, Kiat Pemerintah Jaga Keberlangsungan Usaha
 
Nyatanya, target penerima vaksinasi meningkat dari 1 juta-2 juta dosis menjadi 2 juta-3,3 juta per hari. Peningkatan target vaksinasi dilakukan agar 280 juta warga Indonesia sudah mendapat vaksin covid-19 di akhir 2021.
 
"Banyak analisis dari luar itu atau orang Indonesia bekerja sama dengan luar menjelek-jelekan Indonesia, prediksinya meleset semua," ujar Trubus.
 
"Buktinya kita bisa berhasil dengan cara sendiri. Banyak pakar-pakar di kita kerja sama dengan pihak luar, membuat prediksi seolah-olah Indonesia tidak punya kemampuan menangani covid-19," sambungnya.
 
Sedangkan terkait rencana Pemerintah bersiap ubah status pandemi covid-19 jadi endemi, Trubus menyarankan pentingnya KPC PEN cepat dalam menangani booster vaksin. Penting juga, kata dia, dalam pemulihan ekonomi menggenjot sektor-sektor usaha, terutama UMKM.
 
"Karena menyerap banyak tenaga kerja. Termasuk industri pariwisata, jasa, manufaktur. Sektor jasa, seperti hotel, tempat wisata banyak menyerap tenaga kerja, karena itu perlu digenjot. Termasuk sektor berbasis digital," ujar Trubus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan