Padahal, biaya yang dikeluarkan mampu membuat Anda melongo. Calon pengiklan di area Times Square perlu merogoh kocek hingga USD1,1 juta (Rp15,6 miliar) hingga USD4 juta (Rp57 miliar) setiap tahunnya.
Lalu untuk iklan yang dipasang harian, perlu biaya sebesar USD5.000 (Rp 71 jutaan) hingga USD50.000 (Rp712 juta) per harinya. Tergiur untuk memasang iklan di sana?
Bahkan untuk biaya pemasangan iklan bulanan, malah terbilang lebih mahal. Yakni mencapai USD3 juta dolar AS (Rp42,7 miliar) per bulan.
Apakah sebanding dengan hasilnya?
Mengutip dari laman Investopedia, beriklan di Times Square akan mengundang impresi sekitar 1,5 juta orang per harinya. Sebab, Times Square merupakan area bisnis dan wisata tersibuk di Amerika Serikat.
Turis yang sedang berlibur ke New York pasti ingin mendatangi dan berfoto di tempat ikonik ini. Selain itu, pemasangan iklan billboard merek lokal di New York juga mengundang banyak perhatian dari warga Indonesia.
Melansir berbagai sumber, pemilik advertising Sindo Sinar Gemilang, Ayu Putranti Laksitareni, menyebut pemasangan iklan di Times Square termasuk dalam strategi OOH (Out of Home). Yakni beriklan di luar ruangan, dan produk tersebut akan memiliki value yang tinggi serta menjadi dipercaya.
"Alasan memasang OOH, bisa meningkatkan value dari brand, meningkatnya value juga akan meningkatnya top of mind, dengan adanya top of mind sebuah brand akan menjadi mudah dipercaya, lebih diyakinkan, dan menjadi lebih diingat” ujarnya.
Karena itu, merek lokal tersebut akan dikenal luas dari dalam negeri hingga luar negeri. Beriklan di Times Square bisa jadi memberi dampak baik bagi perusahaan.
Tertarik?
(Raissa Oktaviana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News