Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO: Kemenko Perekonomian
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO: Kemenko Perekonomian

Pemerintah Dorong UMKM Tingkatkan Daya Saing untuk Masuk Pasar Global

Eko Nordiansyah • 29 Oktober 2021 13:45
Jakarta: Pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan efektivitas dalam penanganan covid-19 sehingga dapat memperlancar pemulihan ekonomi di Indonesia. Pemulihan ekonomi nasional diyakini bisa mendorong peningkatan ekspor nasional, khususnya ekspor dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan nilai ekspor pada semester I-2021 meningkat 14,18 persen (yoy). Salah satunya didukung ekspor produk pertanian. Selain itu, terdapat lima negara tujuan utama ekspor produk pertanian, yaitu Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Thailand, Amerika Serikat, dan Malaysia.
 
"Hal tersebut merupakan potensi sangat baik dan dapat dikembangkan melalui kolaborasi bersama antar instansi untuk meningkatkan kontribusi UMKM pada ekspor nasional, sekaligus dapat meningkatkan penumbuhan eksportir baru," kata dia, dalam keterangan resminya, Jumat, 29 Oktober 2021.

Ia menambahkan, sudah banyak UMKM yang produknya diekspor dan akhirnya menjadi lebih terkenal di luar negeri. Untuk mendukung dan memfasilitasi UMKM, pemerintah telah memberikan afirmasi kebijakan melalui UU Cipta Kerja dan PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
 
Dalam UU Cipta Kerja, dukungan ekspor produk UMKM diberikan melalui insentif kepabeanan bagi UMK berorientasi ekspor agar memberikan kemudahan impor bahan baku dan bahan penolong industri, serta memfasilitasi ekspornya. Pelaku UKM juga didorong untuk memanfaatkan peluang kemitraan dengan usaha besar untuk meningkatkan kompetensi dan level usahanya.

Akses pembiayaan

Untuk kemudahan akses pembiayaan, badan usaha/perorangan yang berorientasi ekspor dapat mengajukan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE) yang disalurkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Eximbank dengan maksimal omzet sebesar Rp50 miliar dengan suku bunga efektif sembilan persen per tahun.
 
Di samping itu, pemerintah meningkatkan daya saing UMKM agar menembus pasar global melalui dukungan insentif fiskal serta non fiskal, penyediaan fasilitas seperti ruang pamer, kegiatan pengembangan desain, pelayanan pelaku usaha, informasi peluang pasar, bimbingan teknis dan pendampingan, promosi dan pemasaran, serta pembiayaan, penjaminan dan asuransi ekspor.
 
"Berbagai upaya yang telah diinisiasi Pemerintah tentunya memerlukan dukungan dari seluruh pihak. Diharapkan berbagai kebijakan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh UMKM untuk mengakselerasi peningkatan daya saing usahanya," ujar Airlangga.
 
Namun demikian, kemampuan ekspor UMKM masih terbatas, yaitu hanya sekitar 15,65 persen dari total ekspor. Sementara, pemanfaatan e-commerce juga masih rendah yakni sekitar 24 persen dari total pelaku UMKM. Padahal selama pandemi ini, ada 40 persen UMKM yang sudah menggunakan berbagai jaringan marketplace untuk memasarkan produknya.
 
"Kita semua harus saling membantu untuk dapat meningkatkan kemampuan UMKM dalam hal ekspor dan pemanfaatan digital market. Hal ini membuktikan bahwa UMKM Indonesia telah cukup tangguh dalam menghadapi dampak pandemi covid-19. Semoga kedepannya juga menjadi siap bersaing secara global, serta adaptif pada era digital saat ini," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan