Ilustrasi live shopping. Foto: Freepik.
Ilustrasi live shopping. Foto: Freepik.

4 Strategi Bisnis Online Jelang Ramadan 2024

Medcom • 21 Februari 2024 11:29
Jakarta: Indonesia memiliki Muslim terbanyak di dunia sebesar 240,62 juta orang. Hal ini menjadikan Ramadan sebagai momentum, karena perputaran ekonomi meningkat.
 
Salah satu faktornya adalah pemberian Tunjangan Hari Raya (THR). Pelaku bisnis pun harus pintar memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan penjualan mereka.
 
Survei The Trade Desk menunjukkan, 67 persen masyarakat Indonesia berencana mengalokasikan seperempat dari THR untuk Ramadan 2024. Selain itu, 48 persen konsumen melaporkan peningkatan belanja didorong oleh optimisme terhadap kondisi ekonomi yang membaik.

Data internal SIRCLO menunjukkan, Ramadan 2021 hingga 2023, pertumbuhan rata-rata transaksi belanja online sebesar 62,5 persen dan jumlah konsumen online meningkat 36,5 persen.
 
Chief Operating Officer SIRCLO Danang Cahyono optimistis terhadap era digital karena selaras dengan minat konsumen untuk berbelanja online. Para pelaku bisnis dinilai lebih mudah memanfaatkan dan menyusun strategi penjualan tepat sasaran pada Ramadan 2024 nanti.
 

Analisis tren belanja di Ramadan 2024


SIRCLO merangkum data perilaku konsumen selama Ramadan, baik website, marketplace, ataupun live shopping. Berikut lima tren serta rekomendasi strategi bisnis yang dibagikan oleh SIRCLO:


1. Lima kategori produk favorit konsumen saat Ramadan

Data internal SIRCLO menemukan kegemaran konsumen saat Ramadan 2023, yaitu Beauty & Personal Care, Healthcare, Home Living, Food & Beverages, dan Fashion. SIRCLO mencatatkan antusiasme, terlihat ukuran keranjang belanja (basket size). Khususnya kategori Fashion meningkat 12 persen.
 
Data The Trade Desk juga menunjukkan, satu dari tiga konsumen Indonesia cenderung berbelanja lebih banyak selama bulan Ramadan. Tak hanya itu, YouGov melaporkan peningkatan pengeluaran di berbagai kategori, di antaranya Food & Beverages (43 persen), Fashion & Accessories (27 persen), dan Beauty & Personal Care (20 persen).
 

2. Sahur dan buka puasa: jam emas untuk belanja kebutuhan Ramadan

SIRCLO menemukan tren terkait pola waktu belanja online selama Ramadan 2023. Sebelum Ramadan, waktu berbelanja jatuh pada pukul 19.00-20.00 WIB. Saat Ramadan, prime time berbelanja online, yaitu pukul 04.00-05.00 WIB, pukul 19.00 - 21.00 WIB, dan tepat tengah malam atau pukul 00.00 WIB.
 
Strategi selanjutnya, data ini menjadi referensi untuk strategi jualan online melalui fitur live shopping. Daya minat live shopping meningkat lintas kelompok usia, persentase tertinggi pada Gen Z (87 persen), milenial (86 persen), dan Gen X (82 persen).
 
Pelaku bisnis dapat mengedepankan keunggulan live shopping untuk menyajikan demonstrasi produk menarik kepada konsumen pada periode prime time berbelanja online.
 
Baca juga: 16 Cara Menghasilkan Uang dari Rumah, Berminat?
 

3. Tak sekadar diskon besar, manfaatkan jenis promosi lainnya

Promosi produk Ramadan memengaruhi keputusan belanja konsumen. TGM Research mencatat 41 persen responden mencari penawaran dan promosi khusus kebutuhan belanja Ramadan. Selanjutnya, strategi promosi yang dapat diterapkan pelaku bisnis lintas kategori produk, di antaranya:
 
- Bundles dan Gift untuk produk konsumen yang berputar cepat, termasuk produk Food & Beverages serta Beauty & Personal Care karena dapat meningkatkan persepsi nilai produk, mendorong produk percobaan (trial), dan membuka peluang cross-selling.
- Buy xx Get xx untuk kategori Healthcare, karena mengakomodasi konsumen yang fokus pada kepraktisan kebutuhan keluarga.
- Buy more, save more untuk kategori Home Living yang mencari kenyamanan dan penghematan biaya.
- Pemberian voucher ditargetkan kategori fesyen, menarik bagi konsumen yang peduli dengan gaya dan tren mode terbaru.
 

4. Jangkau para Ibu tech-savvy, penentu belanja Ramadan di era digital

Peran Ibu dan istri terbilang krusial dalam belanja, termasuk saat Ramadan. Menurut data internal SIRCLO, sekitar 40,1 persen Ibu mencari informasi terkait produk melalui micro-influencers. Sementara satu dari tiga Ibu berbelanja melalui online. Hal ini menunjukkan pentingnya peran mereka dalam membentuk keputusan pembelian para Ibu.
 
Strategi selanjutnya, pola perilaku ini membuka peluang besar bagi bisnis untuk memperluas pasar, seperti berkolaborasi dengan micro-influencers, khususnya mom-influencers.

(TAMARA SANNY)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan