Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat pada perdagangan hari ini.
Mengacu data Bloomberg, Rabu, 17 Juli 2024, rupiah menguat 34,5 poin atau 0,21 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya menjadi Rp16.145 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 30 poin atau 0,19 persen menjadi Rp16.144 per USD.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi Rp16.174 per USD dan diperkirakan hari ini akan bergerak pada kisaran Rp16.129 hingga Rp16.200 per USD.
Penguatan rupiah ini terjadi disaat mata uang negeri Paman Sam itu mencatatkan kenaikan di akhir perdagangan Selasa.
Mengacu data Bloomberg, Rabu, 17 Juli 2024, rupiah menguat 34,5 poin atau 0,21 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya menjadi Rp16.145 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 30 poin atau 0,19 persen menjadi Rp16.144 per USD.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi Rp16.174 per USD dan diperkirakan hari ini akan bergerak pada kisaran Rp16.129 hingga Rp16.200 per USD.
Penguatan rupiah ini terjadi disaat mata uang negeri Paman Sam itu mencatatkan kenaikan di akhir perdagangan Selasa.
Baca juga: Meski Tipis, Rupiah Tersandung Lagi |
Menanti rilis suku bunga acuan
Melansir Antara, rupiah dibuka menguat menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) hari ini.
"Dari domestik BI akan mengumumkan suku bunga acuan yang diperkirakan akan tetap di 6,25 persen," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova.
RDG BI diadakan pada 16-17 Juli 2024. Pasar menantikan arah kebijakan BI terkait suku bunga acuan atau Bi-Rate.
Selain itu, penguatan rupiah dipengaruhi oleh faktor ekspektasi tinggi dr pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed di September 2024 setelah pidato Ketua the Fed Jerome Powell walaupun data penjualan retail Juni 2024 menguat dibanding bulan sebelumnya.
"Dari domestik BI akan mengumumkan suku bunga acuan yang diperkirakan akan tetap di 6,25 persen," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova.
RDG BI diadakan pada 16-17 Juli 2024. Pasar menantikan arah kebijakan BI terkait suku bunga acuan atau Bi-Rate.
Selain itu, penguatan rupiah dipengaruhi oleh faktor ekspektasi tinggi dr pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed di September 2024 setelah pidato Ketua the Fed Jerome Powell walaupun data penjualan retail Juni 2024 menguat dibanding bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News