ESG merupakan standar atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan prosedur investasi. Ada tiga kriteria utama dalam ESG, yaitu hubungan perusahaan dengan lingkungan (Environment), masyarakat (Social), dan juga manajemen yang transparan (Governance).
Sementara GRC menggabungkan tata kelola (Governance), manajemen risiko (Risk Management), dan kepatuhan (Compliance) dalam satu model terkoordinasi. Penggabungan ini membantu perusahaan mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko nonkepatuhan, dan berbagi informasi dengan lebih efektif.
Hal itulah yang mendorong dilaksanakannya Penghargaan Top GRC Awards 2023. Penghargaan diberikan kepada perusahaan ternama dari sejumlah sektor industri yang dianggap baik dalam melaksanakan konsep GRC dalam operasional bisnis perusahaan.
"Dengan semakin efektifnya implementasi GRC ini, maka kinerja bisnis perusahaan-perusahaan di Indonesia akan tetap aman dan tumbuh dengan baik. Sehingga, kepercayaan masyarakat dan investor, baik dari dalam dan luar negeri, akan tetap terjaga dan bahkan makin meningkat," kata Ketua Dewan Juri Top GRC Awards 2023 Antonius Alijoyo dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 7 September 2023.
Baca juga: Dorong Perkembangan Industri Pertambangan Biar Berdaya Saing Global |
Dorong pengembangan ketahanan bisnis
Ketua Penyelenggara Top GRC Awards 2023, M. Lutfi Handayani menambahkan, dengan tema 'Building Resilient Future Through ESG and GRC', kegiatan ini dapat terus mendorong pengembangan ketahanan bisnis di masa depan, melalui pendekatan ESG dan GRC. Sehingga, kinerja bisnis perusahaan dapat terus tumbuh berkelanjutan.
"Selain kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan, di dalam Top GRC Awards juga banyak aspek pembelajaran bersama di bidang implementasi GRC, khususnya bagi perusahaan-perusahaan peserta," papar dia.
Sementara Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) Mardiasmo mengungkapkan pentingnya empat pilar dalam GCG, yakni perilaku beretika, transparansi, akuntabilitas, dan berkelanjutan. "Perilaku beretika sangat penting. Sebab pelaksana GRC terintegrasi adalah manusia," kata mantan Wakil Menteri Keuangan RI tersebut.
Empat pilar tersebut juga tercantum dalam pedoman umum governansi Indonesia. "Jadi, empat pilar tersebut harus dijaga dengan baik demi korporasi," tegas dia.
Tiga dekade terakhir, GRC berkembang sebagai respons ke makroekonomi skala besar dan perubahan bisnis. Korporasi menghadapi ketidakpastian yang lebih besar.
"Juga, ada banyak risiko baru yang sebelumnya tak bisa diantisipasi dengan baik. Maka, kini GRC masuk ke fase baru yaitu fokus ke adanya respons yang memadai," tutur Mardiasmo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News