Misalnya, gas berperan penting karena pasokan yang masih stabil serta energi beremisi rendah. Direktur Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina berupaya mendukung rencana pemerintah dalam mewujudkan target net zero emission (NZE).
"Pertamina akan aktif berkontribusi untuk mencapai tujuan dan prioritas ASEAN 2023," ujar Nicke dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Mei 2023.
Terkait dengan transisi energi, mengutip kajian Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) 2022, Pertamina pada Juni 2021, menetapkan target pengurangan bahan bakar berbasis minyak sebanyak 64 persen pada 2023.
Selain itu, meningkatkan bauran gas alam dan energi terbarukan di mana masing-masing sebesar 19 persen dan 17 persen pada tahun yang sama.
Nicke menjelaskan untuk mengamankan produksi gas, anak usaha perseroan, yakni Pertamina Hulu Energi (PHE) berupaya meningkatkan produksi. Pada 2022, PHE mencatat produksi gas sebesar 2.600 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Produksi ini melampaui target produksi 6 persen.
Dalam meningkatkan kinerja, PHE agresif melakukan eksplorasi untuk mencapai ketahanan energi nasional. Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng mengatakan penemuan sumber baru dapat menjaga dan meningkatkan produksi migas pada jangka panjang.
"Selain itu, akuisisi sumber-sumber potensial seperti Blok Masela dapat meningkatkan pasokan gas nasional," ucap dia.
Baca Juga: Bahlil Ajak Inggris Investasi Baterai Mobil Listrik dan EBT |
Di ranah keberlanjutan dan transisi energi, PHE menerapkan program dekarbonisasi, salah satunya dengan teknologi carbon capture storage (CCS) serta carbon capture utilization dan storage (CCUS).
Sementara itu, Pertamina memperkuat portofolio energi terbarukan dengan mengembangkan subholding Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang melantai di bursa efek pada Februari tahun ini. Dalam prospektusnya, perseroan mengalokasikan 85 persen hasil IPO untuk pengembangan usaha hingga 2025, termasuk di dalamnya panas bumi.
Dorong ASEAN Deklarasi Target NZE
Indonesia akan mendorong seluruh anggota ASEAN untuk mendeklarasikan target NZE pada ASEAN Minister on Energy Meeting ke-41 pada Agustus 2023. Pasalnya, kawasan ASEAN memiliki sumber energi terbarukan (ET) yang sangat besar.Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam acara kickoff keketuaan ASEAN di sektor energi pada 31 Maret 2023.
“Kita ada potensi 17 ribu ton untuk dapat dijadikan sebagai modal dalam mencapai target net zero emission (NZE) dan pemanfaatan energi bersih,” ujar dia.
Terkait upaya mendorong transisi energi untuk mencapai NZE, ASEAN telah memiliki ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC).
Target jangka pendeknya adalah porsi ET pada bauran energi mencapai 23 persen. Sedangkan, porsi kapasitas pembangkit sebesar 35 persen di 2025.
Arifin mengatakan target jangka menengah adalah penurunan emisi gas rumah kaca di masing-masing negara ASEAN sesuai national determined contributions pada 2030, dan target jangka panjang NZE pada 2050.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News