Jakarta: PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memberikan apresiasi bagi 13 kios pengecer yang tergabung dalam program Joint Business Plan (JBP) Retail Management di tiga wilayah distribusi PKT. Di antaranya dua kios di Jawa Timur, sembilan kios di Gorontalo, dan dua di Sulawesi Selatan.
VP Marketing Business Partner Korporasi PKT Jefri Limeisa Putra mengatakan, reward diberikan bagi kios yang berhasil melakukan penebusan pupuk nonsubsidi untuk kuantum tertentu selama periode 2021. Para penerima mendapatkan apresiasi beragam, seperti smart TV untuk realisasi penebusan hingga 50 ton pupuk nonsubsidi, dan logam mulia lima gram untuk realisasi penebusan hingga 75 ton pupuk nonsubsidi.
JBP merupakan program kemitraan penjualan antara PKT dengan distributor dan kios untuk pupuk nonsubsidi yang mulai berjalan sejak 2021. Sejumlah kios maupun distributor yang dinilai berprestasi serta mampu mencapai target penjualan dalam satu tahun terakhir, diberikan reward sebagai motivasi.
"Reward ini sebagai bentuk apresiasi perusahaan bagi para distributor dan kios atas kinerja penjualan produk PKT dalam satu tahun terakhir, sehingga ke depan lebih termotivasi serta mampu meningkatkan kinerja agar lebih optimal," ungkap Jefri dalam keterangan tertulisnya, Senin, 30 Mei 2022.
Program JBP diinisiasi PKT dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi. Melalui kemitraan pada program ini, distributor dan kios pengecer dibekali berbagai informasi terkait keunggulan pupuk non subsidi PKT, sehingga dapat mengambil peran dalam mengedukasi petani untuk mendapatkan hasil jauh lebih tinggi.
"Seiring terbukanya pengetahuan petani akan keunggulan pupuk nonsubsidi, maka ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi pun bisa terus ditekan. Apalagi jika dihitung secara akumulasi, pupuk nonsubsidi jauh lebih hemat dengan produktivitas hasil yang jauh lebih tinggi," tambah Jefri.
Adnan, salah satu penerima reward dari kios BUMDes Usaha Sejahtera Desa Dimong, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan PKT atas kinerja penjualan produk nonsubsidi dalam satu tahun terakhir melalui kemitraan JBP.
Meski awalnya penjualan kurang baik karena keterbatasan pengetahuan petani terhadap pupuk non subsidi, namun dengan edukasi dan pemahaman yang diberikan kini para petani Desa Dimong pun mulai beralih dan membuktikan kualitas produk nonsubsidi PKT.
Apalagi PKT memiliki produk unggulan Urea Daun Buah berbentuk prill dan granul, serta NPK Pelangi dengan berbagai formula untuk tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan, turut didukung beragam produk hayati berkualitas seperti Ecofert, Biodex, BioLK, dan Biosalin.
"Dengan keunggulan itu, petani mulai mengenal dan merasakan dampak positif menggunakan produk PKT dengan hasil yang jauh lebih baik. Peningkatan produktivitas tanaman hingga kesuburan tanah langsung dibuktikan petani setelah menggunakan produk PKT," papar Adnan.
VP Marketing Business Partner Korporasi PKT Jefri Limeisa Putra mengatakan, reward diberikan bagi kios yang berhasil melakukan penebusan pupuk nonsubsidi untuk kuantum tertentu selama periode 2021. Para penerima mendapatkan apresiasi beragam, seperti smart TV untuk realisasi penebusan hingga 50 ton pupuk nonsubsidi, dan logam mulia lima gram untuk realisasi penebusan hingga 75 ton pupuk nonsubsidi.
JBP merupakan program kemitraan penjualan antara PKT dengan distributor dan kios untuk pupuk nonsubsidi yang mulai berjalan sejak 2021. Sejumlah kios maupun distributor yang dinilai berprestasi serta mampu mencapai target penjualan dalam satu tahun terakhir, diberikan reward sebagai motivasi.
"Reward ini sebagai bentuk apresiasi perusahaan bagi para distributor dan kios atas kinerja penjualan produk PKT dalam satu tahun terakhir, sehingga ke depan lebih termotivasi serta mampu meningkatkan kinerja agar lebih optimal," ungkap Jefri dalam keterangan tertulisnya, Senin, 30 Mei 2022.
Program JBP diinisiasi PKT dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi. Melalui kemitraan pada program ini, distributor dan kios pengecer dibekali berbagai informasi terkait keunggulan pupuk non subsidi PKT, sehingga dapat mengambil peran dalam mengedukasi petani untuk mendapatkan hasil jauh lebih tinggi.
"Seiring terbukanya pengetahuan petani akan keunggulan pupuk nonsubsidi, maka ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi pun bisa terus ditekan. Apalagi jika dihitung secara akumulasi, pupuk nonsubsidi jauh lebih hemat dengan produktivitas hasil yang jauh lebih tinggi," tambah Jefri.
Adnan, salah satu penerima reward dari kios BUMDes Usaha Sejahtera Desa Dimong, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan PKT atas kinerja penjualan produk nonsubsidi dalam satu tahun terakhir melalui kemitraan JBP.
Meski awalnya penjualan kurang baik karena keterbatasan pengetahuan petani terhadap pupuk non subsidi, namun dengan edukasi dan pemahaman yang diberikan kini para petani Desa Dimong pun mulai beralih dan membuktikan kualitas produk nonsubsidi PKT.
Apalagi PKT memiliki produk unggulan Urea Daun Buah berbentuk prill dan granul, serta NPK Pelangi dengan berbagai formula untuk tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan, turut didukung beragam produk hayati berkualitas seperti Ecofert, Biodex, BioLK, dan Biosalin.
"Dengan keunggulan itu, petani mulai mengenal dan merasakan dampak positif menggunakan produk PKT dengan hasil yang jauh lebih baik. Peningkatan produktivitas tanaman hingga kesuburan tanah langsung dibuktikan petani setelah menggunakan produk PKT," papar Adnan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News