Setelah ke Korsel, PT KRN juga menyiapkan ekspor ke beberapa negara yang membutuhkan limbah inti sawit.
KRN dikenal sebagai pengolah minyak sawit mentah (CPO). Fasilitas pabriknya ada di utara Kota Minyak itu, di tepi Teluk Balikpapan yang tak jauh dari Pelabuhan Peti Kemas Kariangau dan PLTU.
Menurut Budiarsa, ekspor ini juga jadi lebih cepat karena didukung program Gratieks oleh Kementerian Pertanian, program yang dijalankan Karantina Pertanian Balikpapan.
"Kami dari Karantina Pertanian Balikpapan sangat mendukung ekspor komoditas PKE ini, karena sejalan dengan program Kementerian Pertanian yaitu Gratieks (gerakan tiga kali lipat ekspor)," kata Subkoordinator Substansi Pengawasan dan Penindakan Balai Karantina Pertanian Niken Pandan Sari, Jumat, 27 Mei 2022.
Bentuk dukungan Balai Karantina adalah dengan memastikan komoditas tersebut bebas hama dan penyakit, apakah dalam bentuk serangga, cendawan, atau lainnya hingga terbawa ke negara tujuan.
Untuk itu, PKE diberi tindakan fumigasi agar bebas dari jamur atau cendawan. Setelah diperiksa ulang dan bisa dinyatakan lulus, barang ekspor itu akan diterbitkan sertifikat kesehatan tumbuhan (Phytosanitary Certificate).
"Dengan sertifikat ini, dipastikan komoditas tersebut akan mudah melewati pemeriksaan karantina negara tujuan," terang dia.
Di sisi lain, ekspor perdana tersebut seakan menyambut dibukanya kembali ekspor CPO dan berbagai produk sawit lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News