Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat di tahun 2021 setidaknya terdapat 1,6 miliar serangan siber. Bahkan, serangan siber tersebut pernah membuat salah satu bank syariah terbesar di Indonesia tidak bisa beroperasi selama beberapa hari.
Pada 2023, BSSN memprediksi potensi serangan siber akan makin marak, antara lain ransomware, data breach, serangan advance persistent threat, dan phishing. Serangan ransomware masih menjadi fenomena ‘menakutkan’ bagi sektor keuangan di tahun ini.
“Dari 160 juta anomali ransomware, hampir satu juta terinfeksi ransomware malware,” ujar Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata, Deputi IV BSSN Edit Prima dalam The Finance Executive Forum “The Future of Digitalization and Cyber Crime Mitigation Towards 2045”, Selasa, 14 November 2023.
Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan aturan Nomor 29/SEOJK.03/2022 tentang ketahanan dan keamanan dari bank umum. Aturan tersebut mencakup penilaian dan manajemen risiko, perlindungan data, perencanaan respon atas insiden, dan kapasitas karyawan termasuk penunjukkan divisi khusus keamanan siber.
“Kita melihat bahwa transformasi digital ini yang akan dialami semua bank apakah itu bank umum kemudian BPR, kemudian BPD itu akan menghadapi tantangan-tantangan yang tidak mudah ada 10 tantangan utama,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa keuangan (OJK) Dian Ediana Rae.
Dian merinci, tantangan tersebut antara lain kebocoran data nasabah, risiko strategis termasuk investasi bidang informasi teknologi (IT) yang tidak sejalan dengan strategi bisnis, hingga ketidakcukupan sumber daya manusia (SDM) untuk melahirkan talenta-talenta di bidang digital.
“Ini sekarang banyak permintaan oleh pasar bahkan organisasi seperti OJK menghadapi tantangan bersaing dengan swasta, siapa yang paling kuat membayar itu yang memperoleh tenaga ahli IT,” ucapnya.
Selanjutnya, meningkatnya frekuensi insiden operasional dan risiko yang muncul, terkait dengan kejadian dan risiko yang timbul yang dihadapi oleh sistem IT. Bahkan di AS memberikan semacam evaluasi dan mengidentifikasi secara sistematis dalam keamanan siber.
“Di AS itu sendiri sekarang nomor satu tantangan terhadap perekonomian di AS itu adalah serangan siber yang terkait keamanan siber, ransomware bahkan ada di urutan pertama isunya. Ini dikarenakan peningkatan kecanggihan teknologi yang digunakan penjahat siber sangat luar biasa dan penyebarannya sudah secara global,” jelasnya.
Baca juga: Roadmap Pinjol oleh OJK Dinilai Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi dan Masyarakat |
Kemudian tantangan selanjutnya yaitu rendahnya literasi keuangan digital, infrastruktur jaringan komunikasi tidak memadai, risiko inheren dari implementasi TI, termasuk serangan siber, dan risiko pihak ketiga. Serta, regulasi untuk mendorong transformasi dan kolaborasi digital.
Sementara itu, PricewaterhouseCoopers (PwC) menyebutkan bahwa terdapat empat kemajuan teknologi digital yang diharapkan terjadi pada tahun 2045, diantaranya adalah adanya Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Blockchain, hingga Quantum Computing.
“Ini adalah evolusinya bahwa dulu perbankan in person banking orang datang ke bank, buka rekening sekarang di beberapa negara yang belum maju masih online banking, beberapa negara berkembang sudah mobile banking. Sekarang Indonesia posisinya adalah masih di antara social banking dan digital banking diantara keduanya,” ujar Direktur PwC Budi Santoso.
Untuk itu, The Finance memberikan penghargaan kepada 75 lembaga keuangan berkinerja terbaik pada “Top 20 Financial Institution Awards 2023”. Penghargaan diberikan berdasarkan laporan kinerja keuangan lima lembaga keuangan dalam tiga tahun terakhir, yakni dari Juni 2021- Juni 2023 (untuk bank), kinerja tahun 2020 hingga 2022 (untuk asuransi umum dan jiwa, serta multifinance).
Selain itu, The Finance juga memberikan penghargaan "The Finance Award 2023" kepada 94 lembaga keuangan, dan special awards kepada 2 lembaga keuangan teraktif dalam pengembangan produk syariah dan inovasi digital. Serta, memberikan apresiasi kepada 39 direktur keuangan (chief executive officer/CFO) terbaik dari empat lembaga keuangan.
“Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi kepada institusi dan eksekutif dari lembaga keuangan dengan kinerja terbaik selama tiga periode laporan keuangan. Mereka layak mendapat penghargaan, sebab meski dalam tekanan pandemi covid-19 dan dinamika ekonomi global, mereka mampu menunjukkan kinerja terbaiknya,” kata Chairman The Finance Eko B. Supriyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News