Delapan UMKM binaan Pertamina yang mengikuti acara yang berlangsung pada 2-3 November 2024 di Wan Chai Harbourfront Event Space itu di antaranya, UMKM daging rendang, sate ayam, aneka sambal, keripik pisang, madu, aksesoris khas mutiara Lombok dan silver khas Jogjakarta, batik, hingga spa & aromatherapy. UMKM-UMKM itu yang mendapat perhatian dari para pengunjung mayoritas orang Indonesia.
Produk makanan sate daging ayam dan rendang dari UMKM Allisha menjadi produk yang paling diburu pengunjung, dalam waktu singkat produk tersebut ludes terjual.
Selain itu, aksesoris dari UMKM Joglo Ayu Tenan asal Jogjakarta menarik perhatian pengunjung karena desain gelang, anting, kalung, dan bando batik yang unik.
Baca juga: Program Harum Manis PGN, Dorong Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Harjamukti |
Akses perluasan pemasaran hingga ke luar negeri
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Pertamina berkomitmen untuk mendukung pengembangan UMKM binaannya melalui program akses perluasan pemasaran hingga ke luar negeri.“Keikutsertaan UMKM binaan Pertamina dalam beberapa pameran di luar negeri dapat meningkatkan daya saing dan berkontribusi terhadap produktivitas UMKM, karena mereka menyiapkan produk sebagai mungkin yang dalam produksinya melibatkan pemberdayaan Masyarakat di sekitarnya," ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, Senin, 4 November 2024.
Pertamina terus berkomitmen mendukung UMKM di Indonesia untuk terus berinovasi dan memperluas jaringan pasar, sehingga diharapkan terdapat peningkatan permintaan pasar baik di dalam maupun luar negeri.
“Pertamina optimis UMKM binaannya akan terus produktif dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional," imbuh dia.
Nathalia Widjaja, dari Indonesian Diaspora di Hong Kong memborong produk Joglo Ayu Tenan.
“Desain aksesoris dari Joglo Ayu Tenan sangat Indonesia sekali. Produknya bagus sebagai souvenir untuk kolega saya di Hongkong. Secara tidak langsung dapat memperkenalkan aksesoris dari Indonesia," ujar dia.
Lebih lanjut, Natalie menambahkan kegiatan ini juga dapat membuka pasar bagi UMKM dari Indonesia di Hong Kong.
Untuk transaksi ritel selama pameran, 95 persen dari produk UMKM yang dibawa habis terjual. Penjualan produk UMKM tercatat tembus puluhan juta rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News