Pelabuhan Patimban. Foto: Istimewa
Pelabuhan Patimban. Foto: Istimewa

Patimban Kurangi Beban Tanjung Priok? Begini Terobosannya

Annisa ayu artanti • 28 Mei 2025 13:10
Jakarta: Sejak diresmikan pada akhir 2021, Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, pelan tapi pasti mulai mencuri perhatian sebagai pelabuhan masa depan Indonesia. 
 
Patimban dirancang untuk menopang arus ekspor-impor sekaligus mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah lama jadi pusat logistik nasional.
 
Meskipun masih dalam proses pengembangan, Patimban sudah melayani lebih dari 200 ribu unit kendaraan per tahun. 

Tercatat, sebanyak 226.065 unit kendaraan keluar masuk Patimban sepanjang 2023, dan 203.247 unit hingga pertengahan 2024.
 
Selain ekspor kendaraan, Terminal Multipurpose Patimban juga telah menangani lebih dari 615 ribu ton kargo dari berbagai sektor seperti pertanian, manufaktur, konstruksi, hingga proyek energi.
 
Baca juga: Biar Cepat Kelar, IIF Guyur Rp250 Miliar Buat Proyek Jalan Tol Akses Patimban Paket 2

Infrastruktur dikebut, kapasitas dilipatgandakan

Meski belum rampung 100 persen, pengelola Pelabuhan Patimban, yaitu PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI), terus memaksimalkan fasilitas yang tersedia dan menyesuaikan dengan standar internasional.
 
Kapasitas terminal kendaraan akan naik dari 218.000 menjadi 600.000 unit per tahun, menyamai Tanjung Priok.
 
Dermaga akan diperpanjang, kedalaman kolam pelabuhan juga ditingkatkan dari -10 meter menjadi -14 meter, agar kapal besar bisa lebih mudah bersandar.
 
Pengembangan terminal petikemas juga tengah digarap, dengan target kapasitas mencapai 3,75 juta TEUs/tahun di tahap pertama.
 
“Ini memperkuat posisi Patimban sebagai hub logistik terintegrasi, dan memberikan layanan terminal kendaraan dan terminal petikemas dengan standar Internasional yang kompetitif dengan pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia,” kata Direktur Utama PPI, Fuad Rizal dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Mei 2025.

Target jadi pelabuhan tersibuk di Asia Tenggara

Tak main-main, pemerintah menargetkan Patimban bisa menangani hingga 7,5 juta TEUs/tahun di masa depan. Jika tercapai, Patimban bisa masuk dalam jajaran pelabuhan paling sibuk di Asia Tenggara.
 
Untuk mendukung mimpi besar ini, sejumlah pembangunan infrastruktur pendukung terus dikebut, seperti tol akses Patimban sepanjang 37,5 km ditargetkan rampung pada kuartal I 2026, memangkas waktu tempuh dari kawasan industri Bekasi-Karawang ke Patimban menjadi hanya 60-90 menit.
 
Lalu, Patimban juga akan terkoneksi langsung ke Bandara Internasional Kertajati.
 
Lokasinya sangat strategis, dekat kawasan industri di Subang, Karawang, Bekasi, dan bahkan masuk dalam zona Kota Industri Rebana yang sedang berkembang pesat.
 
Rahasia sukses Pelabuhan Patimban tak lepas dari kemitraan strategis dengan para pemain logistik global. PPI menggandeng perusahaan-perusahaan internasional untuk memastikan standar layanan kelas dunia, seperti Toyota Tsusho Corporation (TTC) dan Toyofuji (bagian dari Toyota Group), NYK dan Kamigumi – perusahaan logistik ternama dari Jepang, Africa Global Logistics (AGL) – bagian dari MSC Group, salah satu raksasa logistik dunia, dan Samudera Indonesia – perusahaan pelayaran besar dalam negeri.
 
“Kolaborasi ini bukan sekadar bisnis, tapi juga untuk memastikan Pelabuhan Patimban dapat beroperasi dengan standar pelabuhan kelas dunia,” tambah Fuad.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan