Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan, dan CEO PT LBM Energi Baru Indonesia Batang, Washington Feng, di Ballroom Gedung Pengelola KEK Industropolis Batang.
Investasi tahap pertama senilai Rp1,5 triliun akan berdiri di atas lahan seluas 31,72 hektare dan dikembangkan dalam tiga fase. Proyek ini diproyeksikan menyerap hingga 1.000 tenaga kerja lokal, dengan target operasional pada Juni 2026.
Fasilitas LBM di Batang berfokus pada produksi berbasis ekspor, dengan rencana kapasitas 150.000 ton Lithium Iron Phosphate (LFP) dan 150.000 ton FP per tahun. Selain itu, kawasan ini juga akan menjadi pusat riset dan pengembangan (R&D) LFP yang digadang sebagai salah satu terbesar di Indonesia, mendukung ekosistem energi baru seperti kendaraan listrik, kapal listrik, motor listrik, hingga sistem penyimpanan energi.
Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan, mengatakan, kehadiran LBM di kawasan ini menunjukkan kepercayaan investor global. “Batang kini menjadi bagian dari rantai pasok energi baru dunia, sekaligus membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 September 2025.
Baca juga: Estimasi Biaya Memasang Solar Panel di Rumah |
CEO PT LBM Energi Baru Indonesia Batang, Washington Feng, memilih KEK Industropolis Batang karena letaknya strategis, infrastrukturnya mendukung, serta memiliki ekosistem investasi yang kuat.
“Dari Batang, kami berharap bisa menghadirkan pusat produksi dan inovasi energi baru untuk kebutuhan pasar global,” jelas dia.
PJ Sekda Kabupaten Batang, Sri Purwaningsih, turut menyampaikan bahwa pemerintah daerah siap mendukung melalui peningkatan kualitas SDM, penguatan infrastruktur, serta kolaborasi lintas sektor.
“Investasi ini tidak hanya membawa modal dan teknologi, tapi juga peluang bagi masyarakat lokal untuk berkembang bersama,” ujar dia.
Dengan kesepakatan ini, KEK Industropolis Batang diproyeksikan semakin memperkuat posisinya sebagai pusat industri berbasis energi hijau, sekaligus mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News