baca juga: Bisnis Teknologi Smart City Moncer, PT TKDN Raup Laba Rp18,83 Miliar di 2023 |
Laba sebelum pajak perseroan mencapai Rp38,8 miliar atau tumbuh 64,4 persen dari capaian semester I-2023. Laba bersih perseroan juga membukukan kinerja yang kinclong. Pada semester satu 2024 laba perseroan sebesar Rp29,2 miliar atau meningkat 38,3 persen.
Equity Research Analyst PT Trimegah Securities Richardson Raymond menilai meningkatnya kinerja keuangan ini disebabkan emiten telekomunikasi ini karena mereka tepat memilih segmen konsumennya. Selama ini DATA fokus menggarap segmen pasar instansi pemerintah, korporasi, SOHO dan residensial.
"Saat ini valuasi DATA sangat menarik. Saat ini DATA di valuasikan di 8x price earning EV/EBITDA perseroan saat ini di 10x. Jika emiten ini bisa meningkatkan pendapatannya dan mempertahankan beban operasionalnya sehingga menjadi EV/EBITDA 6x, maka harga sahamnya semakin menarik lagi," terang Richardson dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 2 Agustus 2024.
Dengan penetrasi fixed broadband yang saat ini masih relative rendah di Indonesia, Richardson optimis perseroan masih dapat meningkatkan pendapatannya. Sampai saat ini belum banyak emiten telekomunikasi fixed broadband yang menggarap pasar instansi pemerintah, korporasi, SOHO dan residensial. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi fixed broadband di Indonesia baru mencapai 27,40 persen.
"Prospek pertumbuhan pendapatan perseroan masih sangat terbuka lebar. Jika perseroan dapat meningkatkan pendapatannya dan menjaga beban operasional, maka labanya akan meningkat. Jika labanya meningkat, secara valuasi DATA akan semakin menarik bagi investor. Jika laba meningkat dan EV/EBITDA perseroan di angka 6x sampai 7x, maka akan menarik investor,”ujar Richardson.
Harga kompetitif
Lanjut Richardson, saat ini DATA merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi penyedia layanan internet fixed broadband yang dapat memberikan harga yang kompetitif kepada pelanggannya. Dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang mumpuni, Richardson optimis perseroan mampu mengembangkan dan mempertahankan pangsa pasarnya.“Pangsa pasar segmen atas sudah diambil operator besar. Operator fixed broadband besar sampai saat ini belum menggarap pangsa pasar menengah karena cost mereka yang relatif lebih tinggi sehingga sulit bersaing dengan DATA. Sehingga segmen menengah menjadi pangsa pasar yang sangat menarik bagi DATA. Apalagi segmen menengah banyak tersebar di luar Jabodetabek,” terang Richardson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News