Hal tersebut diungkapkan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat menerima audiensi Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria, Péter Szijjártó.
"Pariwisata menjadi salah satu sektor yang terdampak paling besar akibat pandemi, dimana terdapat pembatasan bahkan pembatalan penerbangan internasional. Ini tentu jadi pukulan yang berat untuk negara-negara di ASEAN termasuk Indonesia, yang menjadikan pariwisata sebagai salah satu sumber penunjang ekonomi," kata Sandiaga dilansir dari laman resmi Kemenparekraf, Kamis, 18 Februari 2021.
Sandiaga mengungkapkan Indonesia dan Hungaria memiliki ruang besar dalam peningkatan kerja sama di sektor pariwisata. Pada 2019, jumlah kunjungan wisatawan asal Hungaria tercatat sebanyak 14.218. Namun tahun lalu, jumlahnya turun drastis akibat pandemi sebesar 3.559 wisatawan.
Karenanya, Kemenparekraf akan melanjutkan berbagai program promosi yang telah dijalankan sebelumnya. Seperti fam-trip, sales mission, serta berbagai festival dan eksibisi.
"Saat ini kami masih fokus pada penerapan protokol kesehatan dan peningkatan kunjungan wisatawan nusantara. Namun di waktu yang akan datang, ketika perbatasan dibuka tentu kami akan tetap menarik turis dari Hungaria," ucap Sandiaga.
Lebih lanjut, Indonesia dan Hungaria juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi kreatif khususnya di bidang teknologi informasi dan startup. Hal ini seiring pesatnya pertumbuhan startup berbasis teknologi yang dapat mendukung kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Saya yakin dukungan pemerintah untuk teknologi digital juga penting. Ekosistem inovasi sekarang menjadi lebih vital untuk menggerakkan ekonomi dan masyarakat dari krisis akibat pandemi covid-19," tutur dia.
Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria Péter Szijjártó menyampaikan apresiasi atas keterbukaan kerja sama Kemenparekraf untuk meningkatkan kerja sama dengan pemerintah Hungaria, khususnya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Bali adalah salah satu destinasi favorit wisatawan Hungaria. Kami juga antusias untuk bekerja sama di bidang ekonomi kreatif, termasuk di fintech solution, artificial intelligence di sektor ekonomi kreatif serta perkembangan teknologi digital," jelas Péter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News