"Dalam arti tidak hanya bertumbuh di Jawa, tapi juga penyebaran investasi kemudian tidak hanya mengurus investasi besar tapi juga yang kecil dan UMKM," kata dia dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021, Kamis, 29 April 2021.
Ia mengatakan, pemerintah tidak hanya fokus untuk mengurus investasi asing dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI) saja melainkan juga investasi dalam negeri. Sejauh ini, Bahlil mengklaim upaya tersebut sudah dilakukan sejak masih menjadi kepala BKPM.
BKPM mencatat, realisasi investasi pada kuartal I 2021 adalah Rp219,7 triliun. Investasi didorong Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp111,7 triliun atau 50,8 persen dari total investasi dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp108 triliun atau 49,2 persen.
"Angka ini menunjukkan bahwa kepercayaan dunia pada Indonesia di era covid semakin membaik, karena FDI kita pernah jatuh pada masa 2020 dimana PMDN kita lebih besar dari PMA," ungkapnya.
Sementara secara wilayah, Bahlil menambahkan, realisasi investasi mayoritas berada di luar Pulau Jawa yaitu Rp114,4 triliun atau 52,1 persen dari total investasi. Sedangkan realisasi investasi di Jawa tercatat sebesar Rp105,3 triliun atau 47,9 persen dari total investasi.
"Dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 311.793 orang. Saya ingin katakan bahwa pertumbuhan investasi di kawasan luar Pulau Jawa tidak bisa dihindari dari program Presiden di periode pertama dalam melakukan pembangunan infrastruktur," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News