Ketua Asosiasi Proteksi Energi Bima Putrajaya menyatakan dalam memasuki era grid edge diperlukan adaptasi skema bisnis kelistrikan yang harus sesuai dengan perkembangan teknologi baik dari segi tantangan maupun peluang yang akan dihadapi.
"Pertumbuhan konsumsi listrik mengalami pertumbuhan," kata Bima, dilansir dari keterangan tertulisnya, Senin, 6 Maret 2023.
Skenario transisi energi menuju net zero emission 2060 yang akan bertumpu pada pembangkitan listrik energi terbarukan akan membawa perubahan besar dalam ketenagalistrikan, dan listrik bakal menjadi pusat daripada transisi tersebut.
Capai target net zero emmision
Komitmen Indonesia menargetkan untuk mencapai net zero emission pada 2060 dengan catatan adanya dukungan dari internasional untuk pendanaan, teknologi dan tidak mengganggu availability serta affordability.
Transisi energi yang berkelanjutan tak terelakkan saat ini, hampir semua negara sudah memulai transisi energi hijau dengan secara bertahap mengurangi energi fosil sehingga untuk menghadirkan energi bersih dalam rangka terciptanya kemandirian energi nasional, dibutuhkan sumber energi lokal terutama energi yang terbarukan.
"Transisi energi harus terus berjalan meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi di masa mendatang," tuturnya.
Melihat kondisi itu, Asosiasi Proteksi Energi menyelenggarakan kegiatan Business and Risk Perspective on Energy Transformation Talk 2023. Acara itu dengan mengangkat tema 'Opportunities and Risks Pada Transformasi Usaha Ketenagalistrikan Menghadapi Perubahan Kesadaran Menuju Industri yang Ramah Lingkungan'.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo mengangkat tema yang diangkat memiliki relevansi dengan isu global dan kebijakan pemerintah saat ini untuk mewujudkan energi hijau yang berkelanjutan.
Sedangkan Bima menekankan bentuk komitmen tersebut harus dijalankan dengan melibatkan berbagai pihak baik dari segi pemerintah maupun di luar pemerintah. "Harus bersama-sama berkomitmen mengambil langkah-langkah strategis, terukur, dan berkelanjutan untuk mencapainya," pungkasnya.
Baca: Dikasih 'Lampu Hijau', Menperin: Besok-besok Jangan Impor Kereta Bekas Lagi Lah! |
Transisi energi yang berkelanjutan tak terelakkan saat ini, hampir semua negara sudah memulai transisi energi hijau dengan secara bertahap mengurangi energi fosil sehingga untuk menghadirkan energi bersih dalam rangka terciptanya kemandirian energi nasional, dibutuhkan sumber energi lokal terutama energi yang terbarukan.
"Transisi energi harus terus berjalan meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi di masa mendatang," tuturnya.
Melihat kondisi itu, Asosiasi Proteksi Energi menyelenggarakan kegiatan Business and Risk Perspective on Energy Transformation Talk 2023. Acara itu dengan mengangkat tema 'Opportunities and Risks Pada Transformasi Usaha Ketenagalistrikan Menghadapi Perubahan Kesadaran Menuju Industri yang Ramah Lingkungan'.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo mengangkat tema yang diangkat memiliki relevansi dengan isu global dan kebijakan pemerintah saat ini untuk mewujudkan energi hijau yang berkelanjutan.
Sedangkan Bima menekankan bentuk komitmen tersebut harus dijalankan dengan melibatkan berbagai pihak baik dari segi pemerintah maupun di luar pemerintah. "Harus bersama-sama berkomitmen mengambil langkah-langkah strategis, terukur, dan berkelanjutan untuk mencapainya," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News