Ada beberapa infrastruktur yang menjadi konsen Luhut dalam rapat koordinasi dan kunjungan kerjanya di Bumi Cendrawasih itu. Beberapa di antaranya adalah:
- Jalan Trans Papua yang akan dibangun sepanjang 3.462 kilometer (km).
- Jalan strategis di Papua Barat.
- Bandar Udara Siboru Fak Fak.
- Pelabuhan Sorong Existing dan Pelabuhan Arar.
- Pelabuhan Waisai.
- Bandar Udara Perairan (Seaplane).
- Infrastruktur biru sumber daya air.
- Proyek Tangguh LNG Train 3.
- Pengembangan ekonomi kawasan.
Baca juga: Pembahasan RUU Pemekaran Papua Barat Daya Diizinkan Saat Reses |
Namun, ia berpesan agar Papua Barat tetap menjaga karakteristik alam dan budayanya sebagai ciri khas daerah. Luhut juga menekankan pembangunan di Papua Barat untuk bisa memaksimalkan Tingkat Kandungan Dalan Negeri (TKDN), seperti menggunakan aspal buton dalam pembangunan jalan.
Pemesanan produk dalam negeri itu dapat dipesan melalui aplikasi belanja daring yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP), yaitu E-Katalog. "Memanfaatkan E-Katalog berarti mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan industri untuk tumbuh," ujarnya.
Lebih lanjut, melihat sumber daya alam yang melimpah di Papua Barat, Luhut mengungkapkan di masa mendatang juga akan dilakukan hilirisasi atau downstream industri di Papua Barat. Hilirisasi itu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, meningkatkan value added, dan membuka lapangan kerja.
"Salah satu hilirisasi yang dapat dilakukan adalah dengan Proyek Tangguh LNG Train 3. Ketersediaan gas yang melimpah di Papua Barat dapat dimanfaatkan dengan pendirian pabrik petrokimia pada Kawasan Industri Onar di Teluk Bintuni," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News