Direktur Utama PT CAD, Sukandi, mengatakan permasalahan ini juga dirasakan di seluruh dunia. Apabila dipaksakan beroperasi, penghasilan yang akan didapat tidak sebanding dengan biaya operasional.
"Dan, tidak menutup kemungkinkan berdampak kepada kerugian atau minus. Fenomena ini tidak hanya dialami oleh pihak penambang berskala besar, tapi juga dirasakan oleh penambang skala industri rumahan," ujar Sukandi, dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 September 2022.
Meskipun operasional mining sedang tidak berjalan, perusahaan tetap melakukan proses maintenance atas mesin-mesin mining yang ada agar dapat meningkatkan performa mesin, sehingga memiliki kinerja yang lebih baik lagi.
Baca: Sri Mulyani Kumpulkan Pajak Kripto hingga Rp126,75 Miliar |
Perawatan pada mesin-mesin juga dilakukan PT Pengelolaan Uang Digital. Mereka melakukan perawatan pada mesin-mesin yang sudah dititipkan oleh para kliennya.
Sukandi mengatakan pihaknya tetap optimistis keadaan pasar kripto segera pulih kembali dan mata uang kripto tetap diminati para investor untuk berinvestasi, serta industri penambangan kripto juga akan bangkit lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id