UMKM. Foto : MI/Hendrik.
UMKM. Foto : MI/Hendrik.

Pemerintah Bantu UMKM Bertahan Selama Pandemi Lewat LPEI

Eko Nordiansyah • 16 Agustus 2021 14:56
Jakarta: Pemerintah mengandalkan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bertahan selama pandemi covid-19. Dukungan kepada UMKM yang memiliki jutaan tenaga kerja ini diharapkan membantu mereka bertahan.
 
Sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, LPEI mendapatkan penugasan untuk membantu UKM dalam bentuk Penugasan Khusus Ekspor (PKE). Selain itu LPEI menjalankan program Penjaminan Pemerintah (Jaminah) dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional.
 
"Dari sisi pendanaan dan pembiayaan DJKN berkolaborasi dengan LPEI untuk bisa  mengelola Program Penjaminan Pemerintah dan Penugasan Khusus Ekspor kepada UMKM yang terdampak covid-19," kata Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban, dalam keterangan resminya, Senin, 16 Agustus 2021.

Melalui dukungan insentif dari pemerintah ini, Rio menambahkan, UMKM dapat mempertahankan kegiatan operasionalnya. Dengan begitu, ia berharap penugasan kepada LPEI juga dapat membantu keberhasilan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dijalankan oleh pemerintah.
 
Direktur Pelaksana II LPEI Maqin Noorhadi mengatakan, peningkatan kemampuan UMKM telah menjadi fokus LPEI dalam menjalankan mandatnya khususnya yang berorientasi ekspor. LPEI terus membantu para UMKM baik dari aspek finansial maupun nonfinansial untuk bisa naik kelas menjadi eksportir baik.
 
Ia menyebut, pandemi tidak menghalangi LPEI untuk meningkatkan kelas para UMKM menjadi eksportir. Pada semester I pembiayaan UMKM dari LPEI mencapai net growth Rp355 miliar dari total pembiayaan Rp14,5 triliun kepada sejumlah industri seperti kertas, makanan dan minuman, tekstil dan lain-lain.
 
"Dari Rp14,5 triliun hampir 60 persennya kami lakukan restrukturisasi untuk menjaga kelangsungan bisnis UMKM tersebut. Pembiayaan ini juga sudah termasuk penugasan khusus ekspor (PKE) dari Pemerintah yang juga telah berhasil kami salurkan sebesar Rp408 miliar," ujar dia.
 
Maqin menambahkan, LPEI juga meningkatkan kelas UMKM melalui program seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE) yaitu program pelatihan rintisan eksportir baru, program Desa Devisa, yaitu program pengembangan masyarakat berbasis komoditas untuk menghasilkan devisa, dan marketing hand holding, yaitu program untuk memasarkan UKM lokal melalui marketplace global.
 
"Sebagai SMV kami juga mempertimbangkan aspek developmental dalam melakukan pembiayaan. Berdasarkan kajian yang kita lakukan bersama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB)," lanjut Maqin.
 
Dari kajian itu, pembiayaan Rp90,4 triliun yang telah disalurkan LPEI memberikan dampak positif terhadap peningkatan investasi nasional sebanyak 2,43 kali atau Rp219 triliun, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) 2,45 kali senilai Rp221 triliun dan ekspor nasional 3,53 kali senilai Rp319 triliun.
 
"Hasil nyata dari pembiayaan UKM yang dilakukan oleh LPEI telah memiliki dampak yang dapat dirasakan masyarakat langsung. Pencapaian ini juga diharapkan dapat berlanjut dan tentu membutuhkan bantuan dari segala pihak. Harapannya peran LPEI dalam membantu UMKM meningkatkan kelasnya menjadi lokal yang mendunia dapat terus terlaksana," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan