"Pak Erick dan kita semua di BUMN sedang fokus bekerja dan membesarkan BUMN. Masing-masing BUMN punya target, baik strategi korporasi atau target kinerja operasional sehingga tidak ada ruang untuk kita berpikir di luar capaian kinerja kita," ucap Dany dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 16 November 2021.
Erick, ucapnya, selalu menekankan pentingnya transformasi bagi BUMN, terlebih di masa pandemi covid-19 saat ini. Dany mengungkapkan bahwa pandemi mengajarkan BUMN untuk meninggalkan zona nyaman.
"Dengan pandemi, BUMN ditantang lebih lincah. Kalau swasta saja bisa, apalagi BUMN yang didukung pemerintah seharusnya mampu keluar dari zona nyaman dan meninggalkan struktur birokrasi lama dengan fokus tak hanya pada proses, namun kepada hasil dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik," tegas dia.
Ia menyampaikan BUMN bekerja dengan pijakan yang jelas yakni menjalankan peta jalan melalui Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk mencapai Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan Kementerian BUMN yang juga menjalankan visi besar Presiden Joko Widodo.
"Apa pun dinamika di luar seperti politik atau isu-isu di luar substansi kinerja BUMN, itu tidak mempengaruhi konsentrasi kita dalam bekerja dan melakukan yang terbaik agar BUMN bisa menjalankan dua fungsi utama, yakni sebagai agen mesin pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial," lanjut Dany.
Ia yakin maraknya tudingan yang menjurus fitnah tidak mengendurkan semangat Erick dalam membenahi BUMN. Nama Erick belakangan terus diterpa isu negatif, mulai dari fitnah soal keterlibatan dalam bisnis PCR, reshuffle, dan soal gerombolan orang yang menggunakan nama 'Kawan Erick Thohir' demo mendatangi KPK.
"Saya sudah konfirmasi langsung. Saya tanyakan langsung ke beliau, beliau mengatakan tidak tahu-menahu soal gerakan dan motifnya," pungkas Dany.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News