Ilustrasi IKM yang bergerak di bidang batik tenun - - Foto: Antara/ Yusran
Ilustrasi IKM yang bergerak di bidang batik tenun - - Foto: Antara/ Yusran

Kemenperin Dorong IKM Ramah Lingkungan dan Berdaya Saing

Suci Sedya Utami • 09 Juni 2021 21:40
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menaruh perhatian pada pengolahan limbah di sektor Industri Kecil Menengah (IKM). Efisiensi dan keamanan pengolahan limbah IKM merupakan aspek penting untuk mewujudkan industri hijau.
 
Penerapan industri hijau diperlukan agar IKM memiliki daya saing di tengah perubahan lingkungan saat ini. Apalagi IKM diyakini memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional.
 
“Kami mendukung para pelaku IKM untuk lebih menyadari pentingnya beradaptasi dalam melakukan usahanya, agar semakin produktif dan lebih ramah lingkungan,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi di Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021.

Doddy menyampaikan, saat ini BSKJI menjalankan program pendampingan pengelolaan lingkungan hidup pada IKM. Tujuannya agar IKM memahami dan menerapkan proses pengolahan limbah di industri.
 
Program pendampingan dilakukan oleh salah satu unit kerja di bawah BSJKI Kemenperin, yakni Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) di Semarang. Balai besar tersebut melakukan pendampingan pengelolaan lingkungan hidup pada IKM melalui BIDIK PESONAMU (BBTPPI dukung industri kecil profesional, berwawasan lingkungan, dan maju).
 
Setidaknya ada dua jenis IKM yang dinilai masih menyumbang limbah bagi lingkungan yakni batik dan tahu. Menurut data Kemenperin, saat ini industri batik tersebar di 101 sentra di Indonesia. Sedangkan sedikitnya ada 203 industri yang bergerak pada produksi tahu dan olahannya.
 
Peran besar kedua industri pada perekonomian nasional tidak terlepas dari kebutuhan dan kesadaran atas dampak produksi pada pencemaran lingkungan. Pasalnya, masih banyak pabrik tahu yang belum memiliki proses pengolahan limbah cair. Sedangkan di IKM batik, terdapat banyak potensi pencemaran, antara lain berupa limbah padat, cair, serta emisi udara.
 
“IKM batik di Indonesia juga merupakan turunan industri tekstil yang memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional karena kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja, pemenuhan kebutuhan sandang dalam negeri serta sebagai sektor penghasil devisa ekspor dengan nilai yang cukup signifikan, sehingga keberlanjutan industrinya perlu mendapat perhatian khusus,” ujar Doddy.
 
Adapun program dukungan Kemenperin terhadap pengelolaan limbah untuk IKM produsen tahu telah berjalan di daerah Magelang, Singkawang, Makassar, Kediri dan Bandung. Kegiatan tersebut berupa  pendampingan produksi bersih serta fasilitasi mesin dan peralatan pengolahan limbah sentra IKM tahu.
 
“Dengan melihat beberapa potensi limbah yang dihasilkan pada industri tahu dan batik, kami berupaya mengarahkan IKM untuk menerapkan prinsip industri hijau melalui kegiatan ini. Diharapkan, melalui kegiatan ini, pelaku IKM dapat menggali ilmu sebaik-baiknya tentang industri hijau,” papar Doddy.
 
Sementara itu Kepala BBTPPI Emmy Suryandari mengemukakan kepedulian pihaknya terhadap pengembangan sektor IKM yang berwawasan lingkungan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saingnya.
 
BBTPPI mengenalkan teknologi Hybrid Advanced Oxidation Process (HAOP) sebagai generasi kedua dari Electrochemical AOP sebagai advance treatment pada pengolahan limbah batik yang dapat diaplikasikan pada lahan sempit dengan proses yang cenderung lebih cepat. Teknologi ini juga dapat diintegrasikan dengan teknologi konvensional seperti anaerobic process.
IKM juga dapat mulai menerapkan reduce, reuse, recycle, dan recovery pada setiap prose produksi sehingga timbulan limbah lebih sedikit serta mudah penanganannya. Selanjutnya, limbah tahu yang mengandung bahan organik tinggi dapat dikonversi menjadi biogas untuk dimanfaatkan kembali sebagai sumber energi.
 
BBTPPI juga meyakinkan IKM bahwa sirkular ekonomi pada pengolahan limbah tahu dapat dicapai menggunakan pengolahan biologi terintegrasi yang efektif menurunkan polutan hingga memenuhi baku mutu bahkan menghasilkan energi yang bisa dimanfaatkan untuk proses kembali.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan