Chief Executive Officer (CEO) dan Co-founder eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, untuk menciptakan ekosistem akuakultur yang berkelanjutan, ia berharap masyarakat dapat melihat berbagai perkembangan yang perusahaannya berikan di sektor perikanan budidaya.
"Dengan semangat #TumbuhBersama eFishery ingin para pembudidaya dan stakeholder lainnya di bidang akuakultur tumbuh berdampingan bersama kami. Laporan ini menunjukkan sejumlah dampak positif yang telah kami ciptakan dan berbagai usaha kami dalam membangun ekosistem akuakultur yang adil dan berkelanjutan," ujar Gibran dalam siaran tertulisnya, Kamis, 8 Juli 2021.
Perusahaan yang berdiri pada 2013 ini memulai inovasi dengan menciptakan eFisheryFeeder dengan menggunakan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat memberikan pakan ikan dan udang secara otomatis. Alat tersebut diketahui berhasil membantu pembudidaya menghemat penggunaan pakan hingga 30 persen dan meningkatkan kapasitas produksi hingga 26 persen.
Kemudian perusahaan menciptakan inovasi lainnya berupa credit scoring dan skema pembiayaan, eFisheryFund, layanan yang menghubungkan para pembudidaya secara langsung dengan institusi keuangan. Hingga Mei 2021, eFisheryFund telah menyalurkan lebih dari Rp70 miliar pembiayaan kepada lebih dari 1.700 pembudidaya ikan di Indonesia.
Di sektor hilir, eFishery pun menghubungkan pembudidaya dengan berbagai agen, distributor, dan mitra horeka (hotel, restoran, kafe). Mengutip dari laporan tersebut, secara keseluruhan eFishery telah berkontribusi sekitar USD26,85 juta atau setara Rp390,43 miliar bagi perekonomian Indonesia melalui pendapatan yang diperoleh pembudidaya dan mitra lainnya.
Merujuk data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Desember 2020 lalu, saat ini perikanan budidaya baru berkontribusi sebesar 16 persen dari total produksi 100 juta ton per tahun. Namun dengan dukungan eFishery, Gibran optimistis jumlah pendapatan sektor perikanan budidaya di Indonesia dapat terus tumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah petani ikan dan udang yang bergabung ke dalam ekosistem digital eFishery.
"Potensi Indonesia di bidang perikanan budidaya sangat tinggi, namun kita masih tertinggal oleh negara lain seperti Tiongkok karena mereka lebih unggul dalam penguasaan teknologi, khususnya intensifikasi produktivitas budidaya. Oleh karena itu, eFishery siap mendukung merealisasikan target pemerintah dalam meningkatkan produksi perikanan budidaya dengan beragam inovasi produk yang end-to-end dan sesuai dengan kebutuhan pembudidaya," tuturnya.
Sementara itu, pengamat perikanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Yudi Nurul Ihsan menambahkan bahwa arah kebijakan digitalisasi sektor perikanan perlu diperkuat dengan pendampingan kepada petani budidaya ikan dan pelaku usaha. Dengan menggunakan teknologi, ia yakin pembudidayaan ikan akan semakin efisien.
Selain itu, pemerintah harus menyokong penuh rencana digitalisasi di sektor perikanan sebab potensi di sektor tersebut sangatlah vital. Solusi digitalisasi perikanan menjadi penting saat ini karena dapat memanfaatkan instrumen teknologi 4.0.
"Juga dapat memperkuat multiplatform stakeholder untuk memastikan bahwa mekanisme pengelolaan perikanan berbasis Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak baik vertikal maupun horizontal," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id