"Kereta cepat Jakarta-Bandung betul perlu rescheduled karena berhenti juga, sekarang enggak banyak kegiatan pasti tertunda," kata Luhut dalam virtual conference, Selasa malam, 14 April 2020.
Luhut belum bisa memastikan berapa lama penundaan pengerjaan proyek tersebut dilakukan. Ia bilang, hal tersebut sangat bergantung dari kondisi, apabila covid-19 lebih cepat mereda maka pengerjaan pun bisa segera dilakukan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kita enggak tahu persisnya juga, orang kita belum mulai lagi, tergantung kalau nanti keadaan sudah mulai membaik," ujar dia.
Luhut menjelaskan, beberapa pekerja proyek berasal dari Tiongkok sehingga pemerintah banyak pertimbangan apabila harus mendatangkan pekerja dari Negeri Tirai Bambu. Namun, apabila memang diperlukan, tentunnya tetap mengacu pada protokol kesehatan yang ada seperti wajib karantina selama 14 hari.
"Jadi kapan bisa kita lakukan lagi? Kita masih evaluasi, belum bisa cepat-cepat jawabnya," jelas Luhut.
Sementara untuk kereta cepat Jakarta-Surabaya, Luhut mengaku sampai saat ini masih belum dibicarakan lebih jauh.
Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) menginstruksikan PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) untuk menghentikan sementara proyek pembangunan selama dua minggu karena proyek tersebut menimbulkan genangan air pada tol Jakarta-Cikampek yang menyebabkan kemacetan dan mengganggu kelancaran logistik.
Padahal, sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimistis proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dapat diselesaikan pada akhir 2021.
(DEV)