"Indonesia memiliki (potensi) EBT dalam jumlah yang besar, tersebar dan beragam. Tidak semua negara memiliki potensi yang beragam, jadi ini harus dimaksimalkan," ujar Dadan dalam acara Indonesia EBTKE ConEx 2023 ke-11, dikutip Jumat, 14 Juli 2023.
Dadan menyampaikan salah satu tantangan terbesar transisi energi yaitu terus mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri di berbagai proyek pembangunan infrastruktur sektor EBT. Sekaligus mendorong juga produsen dalam negeri untuk dapat berkontribusi memenuhi kebutuhan barang dan jasa di sektor EBT.
Baca juga: Indonesia Butuh Rp4.000 Triliun untuk Realisasikan Renewable Energy |
"Terlebih sekarang Indonesia sedang melakukan transisi energi yang akan membentuk banyak perubahan. Oleh karena itu, kita perlu dorong agar betul-betul produksi nasional bisa mendukung tantangan besar dalam infrastruktur sektor EBT," ujar Dadan.
Kementerian ESDM mencatat ada lebih dari 3.600 gigawatt yang dimiliki Indonesia, sehingga menjadi potensi yang sangat berharga untuk dikembangkan dalam rangka mencapai net zero emission.
Potensi terbesar memang ada di energi surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang bisa dikembangkan. "Kemudian ada hidro yang juga sangat besar, geotermal, ada wind, bioenergi, bahkan kita punya potensi juga untuk energi laut yang memang sampai saat ini belum dikembangkan," tutup Dadan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News