Pembelian yang lebih tinggi oleh importir minyak nabati terbesar di dunia itu dapat memberikan dukungan lebih lanjut untuk minyak sawit berjangka, yang diperdagangkan mendekati level tertingginya dalam empat bulan.
baca juga: Wapres Minta Pengusaha Sawit Libatkan Masyarakat Di Sekitar Perkebunan |
"Konsumsi turun selama dua tahun berturut-turut karena pandemi. Tahun ini, konsumsi akan pulih sekitar lima persen karena pelonggaran pembatasan dan harga turun," kata Presiden Asosiasi Produsen Minyak Nabati India Sudhakar Desai, dikutip dari Antara, Selasa, 7 Maret 2023.
Impor minyak kelapa sawit lebih tinggi
Pertumbuhan konsumsi akan dipenuhi oleh impor minyak kelapa sawit yang lebih tinggi, yang diperdagangkan dengan harga diskon untuk menyaingi minyak kedelai dan minyak bunga matahari.Pedagang memperkirakan impor minyak sawit India dalam empat bulan pertama tahun pemasaran 2023 yang dimulai pada 1 November melonjak 74 persen dari tahun lalu menjadi 3,67 juta ton.
India membeli minyak sawit terutama dari india, Malaysia, Thailand dan Indonesia. Negara ini mengimpor minyak kedelai dan bunga matahari dari Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina.
"Total impor minyak nabati negara itu bisa naik menjadi 14,38 juta ton pada tahun ini dari 14,07 juta ton tahun lalu," kata Desai.
"Impor minyak kedelai bisa turun menjadi 3,16 juta ton dari 4,05 juta ton, sedangkan impor minyak bunga matahari bisa naik menjadi dua juta ton dari 1,93 juta ton," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id