"PLN sedang bekerja tanpa henti memperbaiki jaringan listrik yang terputus dan inventaris kerusakan guna percepat penyaluran kelistrikan ke rumah warga" tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangan resmi, Selasa, 6 April 2021.
Ia mengungkapkan badai tersebut membuat 2.410 gardu yang tersebar di Kupang, Flores Bagian Barat, Flores Bagian Timur, dan Sumba padam. Kondisi wilayah yang porak poranda akibat terjangan badai menyebabkan kerusakan cukup berat pada infrastruktur kelistrikan sehingga membutuhkan waktu untuk proses penormalan.
“Saat ini penormalan dijalur utama dari pembangkit listrik menjadi prioritas kami. Tercatat yang sudah menyala yakni di daerah BTN Kolhua, Oebufu sebagian, Oepoi, Sebagian Cak Doko, Telkom Kandaptrapton dan Telkom Public Service dan selebihnya akan bertahap menyala sesudah pembersihan pohon tumbang dan perbaikan," ucap Jatmiko
Dalam melakukan pemulihan, PLN mengutamakan keselamatan pelanggan. Perusahaan setrum ini memastikan akan melakukan pemulihan aliran listrik ketika banjir telah surut atau kondisi jaringan telah dipastikan aman. Sementara untuk daerah yang masih terdapat genangan banjir, demi keselamatan warga, PLN belum dapat menyalakan aliran listrik.
“Kami mohon doa dan dukungan dan doa kepada semua masyarakat NTT yang telah bersabar atas gangguan listrik akibat badai ini, mudah-mudahan semua dapat segera kita normalkan,” tutur Jatmiko.
PLN juga mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika musim hujan dan terjadi banjir. Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Warga pun bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News