"Perseroan bersama perusahaan konstruksi lainnya merasa bangga dapat menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban Fase I tepat waktu," ucap Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 22 Desember 2020.
Novel menjelaskan PTPP ditunjuk untuk mengerjakan tiga paket dari pembangunan dan pengembangan proyek pelabuhan tersebut. Untuk Paket I terkait dengan konstruksi terminal, perseroan membentuk konsorsium bersama Penta-Rinkai-TOA-WIKA dengan total nilai kontrak sebesar Rp6 triliun.
Paket II yang terkait dengan jembatan penghubung, perseroan melakukan joint operation bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan total nilai kontrak sebesar Rp524 miliar. Sementara untuk Paket III yang terkait dengan access road, perseroan membentuk joint venture bersama Shimizu-BCK dengan total nilai kontrak sebesar Rp1,12 triliun.
Novel bilang, proyek pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat ini akan menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia yang disiapkan oleh pemerintah untuk mendukung kegiatan ekspor dan impor.
Ke depan Pelabuhan Patimban akan disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok untuk meningkatkan efisiensi biaya, waktu, dan memangkas biaya logistik nasional. Dengan lokasi yang strategis, Pelabuhan Patimban terkoneksi dengan jalan tol dan jalan kereta api serta akan meningkatkan potensi pembangunan 10 kawasan industri di sepanjang koridor utara Pulau Jawa.
"Proyek yang merupakan salah satu proyek strategis nasional tersebut memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia terutama di wilayah Jawa Barat. Untuk terus mendukung program pemerintah, perseroan berharap dapat terus dipercaya dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia," ujar Novel.
Dalam peluncuran awal sekaligus meresmikan pengoperasian perdana, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa Pelabuhan Internasional Patimban merupakan salah satu proyek strategis nasional yang berhasil diselesaikan di tengah pandemi covid-19.
"Di tengah-tengah pandemi ini, salah satu proyek strategis nasional yaitu pembangunan Pelabuhan Patimban fase I telah kita selesaikan," ungkap Jokowi.
Presiden optimistis kehadiran Pelabuhan Patimban akan menggenjot perekonomian, serta meningkatkan ekspor khususnya produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sektor pertanian, dan industri kreatif sehingga mampu bersaing di pasar global.
"Keberadaan Pelabuhan Patimban akan menjadi kunci penghubung antarkawasan seperti industri manufaktur, pariwisata, dan sentra-sentra pertanian, serta menopang percepatan ekspor," harap Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News