"Kita dihadapkan pada persaingan yang rimbanya tidak jelas," kata Tarigan, dikutip dari Antara, Kamis, 29 September 2022.
| baca juga: 300 Sopir Truk di Kudus Tolak Aturan ODOL |
Menurut dia, angkutan barang merupakan urat nadi perdagangan nasional. Namun, lanjut dia, persaingan yang tidak jelas tersebut justru diciptakan sendiri oleh pengusaha.
"Pengusaha membeli kendaraan baru, namun kendaraan lamanya yang sudah berusia tua justru dijual ke pengusaha yang lain," katanya.
Padahal untuk menjaga persaingan yang sehat, kendaraan-kendaraan yang sudah tua tersebut dimusnahkan.
"Jadi perusahaan-perusahaan ini sama-sama bersaing dengan menggunakan truk yang berusia muda," katanya.
Selain menjaga persaingan usaha yang sehat, peremajaan kendaraan juga bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan barang.
Ia menjelaskan truk yang berusia tua namun diberi beban yang berat tidak hanya membahayakan orang lain, namun pengusahanya juga.
Sementara Ketua Aptrindo Jawa Tengah Candra Budiwan menambahkan penyesuaian harga BBM juga telah memicu persaingan tidak sehat antarpengusaha angkutan barang.
"Pengguna jasa mencari harga yang lebih murah sehingga para pengusaha terpaksa menerima pekerjaan meski barang yang harus diangkut lebih banyak," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id