"Sampai sekarang belum ada pabrik yang membatasi jumlah pembelian TBS kelapa sawit petani, meskipun penjualan CPO dari daerah ini terbatas," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Meri Marlina, dilansir dari Antara, Minggu, 10 Juli 2022.
Ia mengatakan hal itu menanggapi kondisi pabrik minyak kelapa sawit yang masih terbatas menjual Crude Palm Oil (CPO) keluar daerah, sehingga stok CPO dalam tangki penyimpanan pabrik menumpuk.
Menurutnya dengan kondisi seperti sekarang ini, kemungkinan pabrik memilih untuk membeli tanda buah segar kelapa sawit milik petani setempat dengan harga lebih murah dibandingkan dengan sebelumnya. Bahkan, harga pembelian TBS kelapa sawit oleh semua pabrik minyak kelapa sawit yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini di bawah Rp1.000 per kg.
Baca: Sandiaga Fokus Bangun Pariwisata Berkelanjutan |
Ia berharap, setelah ini penjualan CPO dari daerah ini kembali naik akan berimbas harga TBS sawit milik petani setempat meningkat. Dia menyebutkan, harga sawit di pabrik PT Sapta Sentosa Jaya Abadi turun dari sebesar Rp870 per kg menjadi Rp750 per kg, dan harga sawit di PT Surya Andalan Primatama turun dari sebesar Rp1.080 per kg menjadi Rp930 per kg.
Kemudian harga sawit di PT Usaha Sawit Mandiri turun dari sebesar Rp920 per kg menjadi Rp720 per kg, dan harga sawit di PT Bumi Mentari Karya turun dari sebesar Rp980 per kg menjadi Rp850 per kg.
Harga sawit di PT Karya Sawitindo Mas turun dari sebesar Rp950 per kg menjadi Rp820 per kg, harga sawit di PT Mukomuko Indah Lestari turun dari sebesar Rp970 per kg menjadi Rp840 per kg, dan harga sawit di PT Daria Dharma Pratama turun dari sebesar Rp970 per kg menjadi Rp840 per kg.
Lalu, harga TBS sawit di PT Karya Agro Sawitindo turun dari sebesar Rp950 per kilogram menjadi Rp820 per kg, dan harga sawit di PT Gajah Sakti Sawit turun dari sebesar Rp1.130 per kilogram menjadi Rp900 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News