Menurut Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS Sunari, pemerintah telah melakukan upaya strategis dalam meningkatkan kinerja sektor sawit, namun persoalan utama yang dihadapi sektor sawit saat ini adalah menurunnya harga CPO yang juga pada berdampak pada kesejahteraan Petani.
"Untuk memperbaiki kondisi ini dan meningkatkan kinerja sektor sawit Indonesia, beberapa inovasi program perlu dilakukan dalam jangka pendek dan panjang untuk mengatasi masalah tersebut," katanya saat peluncuran 'Buku Panduan Sawit: Perkebunan Sawit Rakyat', dilansir dari Antara, Jumat, 11 November 2022.
Sejumlah inovasi program, lanjutnya, perbaikan dukungan untuk petani sawit rakyat melalui peningkatan ketepatan sasaran atau pendataan petani sawit rakyat. Dukungan perbaikan rantai pasok petani sawit rakyat untuk peningkatan daya saing seperti perbaikan tata kelola pasokan dari petani ke pabrik kelapa sawit, daya saing PKS, dan perbaikan infrastruktur logistik.
Baca: Capai Target Investasi Rp1.200 Triliun, Bahlil: Insyaallah Tercapai di Akhir Tahun! |
"Kemudian penyediaan layanan informasi kepada petani sawit rakyat atau penyediaan referensi harga TBS dan aplikasi petani sawit,” katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Tofan Mahdi menambahkan, perlunya kolaborasi bersama dalam rantai pasok kelapa sawit. Hal itu diharapkan agar tetap menjaga kinerja perkebunan kelapa sawit sehingga tingkat kesejahteraan petani sekitar kebun sawit juga tetap terjaga bahkan terangkat.
Selain itu, tambahnya, industri sawit nasional perlu menjaga keberlanjutan atau sustainability, terlebih dari total produksi minyak sawit Indonesia mencapai 53 juta ton sekitar 70 persen diekspor, sementara 30 persen diserap di tingkat domestik.
"Persyaratan aspek keberlanjutan menjadi keniscayaan supaya bisa bertahan. Sustainability ini memastikan kelapa sawit tetap eksis dan berkelanjutan, terlebih pemerintah sudah komit untuk tidak menambah lahan, kendati produktivitas sawit rakyat masih menjadi PR besar," katanya.
Sekjen Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Mansuetus Darto mengungkapkan sampai saat ini kondisi petani kelapa sawit utamanya petani sawit swadaya tidak mengalami perubahan, kendati pemerintah telah menerbitkan beragam kebijakan.
Sampai saat ini, tambahnya, petani masih belum memiliki daya tawar tinggi dan tidak bisa menentukan harga TBS Sawit nya, serta bagaimana posisi tawar koperasi dengan pabrik sawit. "Ke depan membangun kemitraan adalah dengan membangun kemitraan yang menguntungkan dan sejajar, karena dalam konteks kemitraan petani mesti adil," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News