"Ini akan meningkatkan kualitas dan daya saing produk dan jasa halal di dalam negeri. Peran pengusaha sebagai offtaker juga perlu dimasifkan agar produk pertanian, perkebunan, dan kelautan nasional bisa tembus pasar global," katanya dalam Opening Ceremony Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) 2022, Kamis, 6 Oktober 2022.
Ekosistem rantai pasok halal juga perlu diperkuat dengan meningkatkan integrasi model bisnis dan infrastruktur dari hulu sampai hilir, serta memastikan proses end to end mampu menghasilkan produk lokal berkualitas tinggi.
"Penguatan rantai pasok halal dilakukan dengan memperkuat dukungan industri keuangan, perbankan, asuransi, logistik, dan sektor ekonomi syariah lain," imbuhnya.
Baca juga: Lihat Nih.. Setiap Nominal Belanja Lokal Hasilkan Dua Kali Lipat Ekonomi RI Lho! |
Selanjutnya, pariwisata ramah muslim juga perlu dikembangkan karena kontribusi sektor pariwisata terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan akan terus meningkat seiring kenaikan potensi lawatan muslim dunia ke Indonesia.
"Selain menyiapkan infrastruktur dan layanan tambahan, fasilitas, atraksi, dan aksesibilitas, pariwisata ramah muslim juga harus didukung dengan penguatan regulasi, peningkatan daya saing destinasi, serta peningkatan kreasi dan inovasi produk halal lokal," ucapnya.
Edukasi dan keahlian sumber daya manusia (SDM) dalam sektor ekonomi dan keuangan syariah juga perlu diperkuat dan dilengkapi dengan peta jalan SDM ekonomi syariah yang akan mendukung pengembangan industri halal di Indonesia yang terukur, sistematis, terpadu, dan berkembang lebih cepat.
"Seluruh pihak perlu berpartisipasi meningkatkan literasi serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News