Jakarta: Emiten produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatat kinerja yang cukup baik di semester I-2022. Perseroan mencatat penjualan bersih Rp1,79 trilliun atau meningkat 15,1 persen dibandingkan perolehan penjualan di periode yang sama tahun lalu.
Direktur ROTI Arlina Sofia mengatakan, berdasarkan pemetaan operasional, wilayah barat dan timur terus meningkatkan penjualan hingga mencapai Rp798,2 miliar pada paruh pertama tahun ini atau tumbuh 19,3 persen (yoy). Sedangkan untuk wilayah tengah tetap menjadi kontributor terbesar dengan membukukan penjualan Rp993,6 miliar atau mengembang 11,9 persen.
"Jika ditelaah lebih dalam, pertumbuhan luar biasa penjualan dari wilayah barat dan timur merupakan hasil positif dari strategi perusahaan memperluas sebaran distribusi serta membangun pabrik baru di Batam, Gresik, Balikpapan, dan Banjarmasin beberapa tahun belakangan ini," jelas Arlina dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 Juli 2022.
Di semester I-2022 ini perseroan juga menunjukkan kemampuan mengelola biaya produksi, bahkan di saat dunia usaha diterpa tantangan kenaikan harga komoditas. Perseroan mampu meraih laba kotor Rp920,1 miliar atau tetap tumbuh delapan persen, kendati biaya bahan baku dan kemasan melonjak sekitar 31,6 persen (yoy).
Perseroan mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp137,3 miliar atau tumbuh 12,7 persen dibandingkan semester I-2021. Pihaknya berkeyakinan industri roti, khususnya segmen mass-produced masih sangat prospektif dikembangkan di Indonesia.
"Berbagai strategi yang kami terapkan untuk menghadapi berbagai tantangan usaha telah memberikan hasil positif dan diharapkan mampu terus memperkokoh posisi Sari Roti dalam industri makanan dan minuman di Indonesia," pungkas Arlina.
Direktur ROTI Arlina Sofia mengatakan, berdasarkan pemetaan operasional, wilayah barat dan timur terus meningkatkan penjualan hingga mencapai Rp798,2 miliar pada paruh pertama tahun ini atau tumbuh 19,3 persen (yoy). Sedangkan untuk wilayah tengah tetap menjadi kontributor terbesar dengan membukukan penjualan Rp993,6 miliar atau mengembang 11,9 persen.
"Jika ditelaah lebih dalam, pertumbuhan luar biasa penjualan dari wilayah barat dan timur merupakan hasil positif dari strategi perusahaan memperluas sebaran distribusi serta membangun pabrik baru di Batam, Gresik, Balikpapan, dan Banjarmasin beberapa tahun belakangan ini," jelas Arlina dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 Juli 2022.
Di semester I-2022 ini perseroan juga menunjukkan kemampuan mengelola biaya produksi, bahkan di saat dunia usaha diterpa tantangan kenaikan harga komoditas. Perseroan mampu meraih laba kotor Rp920,1 miliar atau tetap tumbuh delapan persen, kendati biaya bahan baku dan kemasan melonjak sekitar 31,6 persen (yoy).
Baca juga: Mendag Fokus Urus Perbaikan Harga Komoditas di Tingkat Petani |
Perseroan mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp137,3 miliar atau tumbuh 12,7 persen dibandingkan semester I-2021. Pihaknya berkeyakinan industri roti, khususnya segmen mass-produced masih sangat prospektif dikembangkan di Indonesia.
"Berbagai strategi yang kami terapkan untuk menghadapi berbagai tantangan usaha telah memberikan hasil positif dan diharapkan mampu terus memperkokoh posisi Sari Roti dalam industri makanan dan minuman di Indonesia," pungkas Arlina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News