Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang Rachmat Gobel menikmati sajian mi berbahan baku singkong. Foto Istimewa.
Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang Rachmat Gobel menikmati sajian mi berbahan baku singkong. Foto Istimewa.

Rachmat Gobel Dukung Inovasi Mi Berbahan Singkong

Husen Miftahudin • 26 Juli 2022 19:52
Jakarta: Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang Rachmat Gobel mendukung inovasi mi berbahan singkong. Hal itu ia sampaikan usai menikmati dua sajian mi berbahan baku singkong.
 
"Rasanya enak, lembut, dan juga sehat. Nyaman di perut," katanya di DPR, Selasa, 26 Juli 2022.
 
Kedua sajian mi berbahan baku singkong yang disantap Gobel adalah mi cup dan mi saset. Anggota Komisi XI DPR Charles Meikyansyah dan Anggota Komisi VI DPR Subardi juga ikut menikmati hidangan mi berbahan baku singkong tersebut.

Mereka menerima pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) yang dipimpin ketua umumnya, Ismed Hasan Putro, yang memproduksi mi berbahan baku singkong yang diberi merek Mie Haji. "Inovasi ini patut disambut dengan gembira. Apalagi dipromosikan sebagai mi sehat," kata Gobel.
 
Selama ini, kata Gobel, publik lebih mengenal mi berbahan baku gandum. "Di tengah perubahan iklim dan konflik Rusia-Ukraina, inovasi mi berbahan lokal ini menjadi bermakna strategis. Karena dunia sedang dihadapkan pada masalah ketersediaan pangan," katanya.
 
Menurutnya, penggunaan bahan baku lokal ini akan bagus untuk para petani, memiliki dampak pada ekonomi nasional, berpengaruh terhadap pemerataan ekonomi, dan akan membantu UMKM untuk memasok beragam bahan pendukung lainnya.
 
"Saya harap ini bisa ditiru oleh produsen mi instan lain agar beralih ke penggunaan bahan baku lokal," katanya.
 
Gobel mengatakan, ke depan pangan akan menghadapi masalah akibat perubahan iklim dan juga konflik global. Saat ini saja, katanya, harga-harga kebutuhan pangan melonjak akibat kekurangan pasokan karena gagal panen dan kesulitan distribusi akibat konflik antarnegara.
 
Baca juga: Food Estate Bakal Selamatkan Kebutuhan Pangan Jangka Panjang

 
Karena itu, kemandirian penyediaan bahan pangan merupakan suatu keharusan. "Masalah kedaulatan pangan merupakan masalah strategis yang harus menjadi kepedulian kita semua," tegas dia.
 
Indonesia merupakan negeri pengkonsumsi mi instan terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Berdasarkan data World Instant Noodles Association, pada 2021 konsumsi mi instan di Indonesia mencapai 13,27 miliar bungkus.
 
Sedangkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara rata-rata dalam setahun tiap penduduk Indonesia mengkonsumsi 48 bungkus mi instan. Hal ini menunjukkan pangsa pasar mi instan di Indonesia sangat besar.
 
Pada kesempatan itu Gobel menyarankan untuk menyertakan koperasi agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi sebagai investor. "Biasakan libatkan masyarakat dalam bentuk koperasi," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan