Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Pemerintah Siap Penuhi Target Pengendalian Iklim

Angga Bratadharma • 24 Maret 2022 23:18
Jakarta: Pemerintah Indonesia mengaku akan terus bergerak memenuhi target pengendalian iklim dengan harapan mendukung terwujudnya ekonomi berkelanjutan. Upaya tersebut menjadi penting mengingat hampir seluruh negara di dunia berusaha menekan terjadinya perubahan iklim.
 
Keseriusan pemerintah di Tanah Air ditunjukkan dengan mengusung konsep 'Indonesia's FoLU Net-Sink 2030' yang merupakan pendekatan dan strategi di mana pada 2030 tingkat serapan emisi sektor Forestry and Other Land Uses (FoLU) ditargetkan sudah berimbang atau lebih tinggi daripada tingkat emisinya (Netsink).
 
Sektor FoLU ditargetkan menurunkan hampir 60 persen dari total target penurunan emisi nasional. Terkait hal tersebut, KLHK mengintegrasikan rencana kerja ke dalam program Indonesia's FoLU Net Sink 2030. Integrasi rencana kerja KLHK ke dalam teknis operasional FoLU Net Sink 2030 meliputi aksi mitigasi, teknis operasional, hingga rincian output rencana kerja KLHK.

Sekjen KLHK Bambang Hendroyono menjelaskan adapun strategi nasional FoLU Net Sink 2030 menggunakan empat strategi utama yaitu menghindari deforestasi; konservasi dan pengelolaan hutan lestari; perlindungan dan restorasi lahan gambut; serta sink enhancement dengan mempercepat aforestasi, reforestasi lahan kritis, dan revegetasi perkotaan.
 
Kaitannya dengan pembangunan IKN, tambahnya, penerapan FoLU Net Sink 2030 mengintegrasikan prinsip dan kriteria forest city ke dalam Rencana Tata Ruang IKN. Integrasi prinsip dan kriteria forest city dan Rencana Aksi Nasional FoLU Net Sink 2030 ke dalam Rencana Aksi Skala Tapak di IKN berdasarkan potensi cadangan dan potensi emisi.
 
"Yang bersumber pada karakteristik hutan dan lahannya," kata Bambang, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 24 Maret 2022.
 
Guru Besar IPB Rizaldi Boer, yang juga merupakan profesor di bidang Klimatologi khususnya Manajemen Risiko Iklim, Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim, menyampaikan apa yang disiapkan dan disusun oleh KLHK sudah luar biasa untuk mencapai FoLU Net Sink 2030.
 
"Untuk mencapai hal tersebut merupakan bagian dari komitmen global yang kompatibel dan sejalan dengan Kesepakatan Paris. Karena ini merupakan komitmen global, tanggung jawab hanya tanggung jawab kita untuk mencapainya," katanya.
 
Kalau dilihat dari target yang ditetapkan, kontribusi terbesar yaitu dari keberhasilan menekan emisi kebakaran lahan gambut. Upaya selanjutnya dengan meningkatkan sebesar mungkin penyerapan karbon oleh hutan alam. "Keberhasilan restorasi gambut, menjadi salah satu faktor kunci, termasuk juga mangrove," ujarnya.
 
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung pendanaan untuk program perubahan iklim. Menurut Jokowi, hingga saat ini aksi nyata dari perubahan iklim belum terlihat. "Perubahan iklim, hal yang sering kita lakukan, sering kita bicarakan, sering diputuskan di dalam pertemuan global. Tapi aksi lapangannya belum kelihatan," kata Jokowi.
 
Ia mencontohkan transisi energi dari fosil menuju energi baru terbarukan yang terkendala teknologi dan pendanaan. Bagi negara berkembang, kata Jokowi, transisi energi sulit diterapkan. Kepala Negara menyatakan hal yang perlu dibicarakan kembali dalam agenda perubahan iklim adalah pendanaan.
 
Selain itu, investasi dalam energi baru dan terbarukan serta transfer teknologi.  "Kalau ini tidak riil dilakukan, sampai kapan pun saya pesimistis yang namanya perubahan iklim betul-betul tidak dapat kita cegah," pungkas Presiden
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan