"Ini menunjukkan produk kerajinan tangan Indonesia tangguh dan adaptif menghadapi masa pandemi covid-19," ujar Lutfi dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 24 Maret 2022.
Lutfi pun mengajak seluruh pelaku usaha dan eksportir produk kerajinan untuk tetap tangguh dan adaptif dalam menghadapi pandemi. Dengan ketangguhan itu, ekspor produk kerajinan Indonesia terus tumbuh positif di tengah pandemi.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa ekspor produk kerajinan Indonesia memiliki pangsa yang besar di Amerika Serikat yaitu 58,89 persen, Malaysia (7,54 persen), Belanda (3,86 persen), Jepang (3,70 persen), dan Jerman (3,64 persen). Adapun produk yang paling diminati dunia adalah rambut palsu, produk anyaman, produk kayu, serta patung dan ornamennya.
Setelah dua tahun vakum (2020-2021) akibat pandemi covid-19, Inacraft 2022 kembali diselenggarakan pada 23–27 Maret 2022 secara daring dan luring. "Penyelenggaraan Inacraft yang sudah memasuki tahun ke-22 merupakan bukti nyata bahwa produk kerajinan Indonesia terus tumbuh dan berkembang," tukasnya.
Ia juga mengapresiasi Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) yang secara konsisten melakukan promosi produk kerajinan Indonesia.
"Ke depannya, Kementerian Perdagangan bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan ASEPHI akan terus mendorong transformasi digital para produsen produk kerajinan, meningkatkan promosi di dalam dan luar negeri, serta memperluas akses pasar ekspor bagi produk-produk kerajinan Indonesia," sebutnya.
Lutfi juga meyakini, produk kerajinan Indonesia adalah representasi keunikan dan kekhasan Indonesia atau sesuai dengan tema Inacraft 2022 yaitu ‘From Smart Village to Global Market’ (dari desa kecil ke pasar global).
"Saya mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Inacraft 2022. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi perdagangan produk kerajinan Indonesia," tutup Lutfi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News